Salah satu penyintas menceritakan bahwa ia diperkosa beramai-ramai oleh enam pejuang RSF yang menyerbu kompleks keluarganya dan membunuh suami serta putranya saat mereka mencoba melindungi dirinya.
Selain itu, seorang korban lainnya, berusia 18 tahun, menceritakan bahwa dirinya bersama 17 perempuan lainnya dibawa ke pangkalan militer, di mana mereka diperkosa dan dipukuli setiap hari selama tiga bulan.
Kepala kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, telah memperingatkan tentang "epidemi kekerasan seksual" yang terjadi di Sudan dan menyerukan agar dunia internasional "berbuat lebih baik" untuk menangani situasi ini.
HRW juga menyampaikan temuannya kepada kepala RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, pada November 2023, namun tidak mendapat tanggapan.
Kekerasan yang terus berlangsung di Sudan, baik dari segi fisik maupun seksual, menambah kompleksitas krisis yang telah menghancurkan banyak kehidupan dan menciptakan penderitaan luas di negara tersebut.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)