TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Rusia berhasil menghancurkan empat peluncur sistem pertahanan Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan oleh Ukraina.
"Kendaraan kendali tempur, stasiun radar AN/MPQ65, dan empat peluncur sistem pertahanan Patriot buatan AS dihancurkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, dikutip dari Sputnik, Senin (16/12/2024).
Di samping itu, militer Rusia menyerang infrastruktur landasan udara militer Ukraina dan sekumpulan pasukan Rusia serta perlengkapan militer di 146 tempat.
Serangan-serangan itu dilancarkan oleh pasukan rudal, satuan artileri, dan drone atau pesawat nirawak.
Rusia mengklaim serangan tersebut adalah balasan atas serangan pasukan Ukraina terhadap objek sipil.
Pada saat yang sama, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan pasukan Rusia tidak menargetkan bangunan tempat tinggal dan lembaga sosial.
Harga sistem Patriot
Dikutip dari BBC, Patriot adalah sistem pertahanan udara tercanggih dan termahal yang dimiliki Ukraina.
Setiap sistem Patriot berharga sekitar $1 miliar, sedangkan setiap rudalnya berharga hampir $4 juta.
Adapun setiap peluncur berharga sekitar $10 juta. Karena Rusia mengklaim menghancurkan empat peluncur, kerugian yang diderita Ukraina mencapai $40 juta atau sekitar Rp641 miliar.
Akan tetapi, kerugian itu belum ditambah dengan kerugian akibat hancurnya sistem radar patriot dan kendaraan pengangkutnya.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1022: Lagi-lagi Zelensky Minta Rudal Patriot ke Sekutu
AS kirim 800 rudal Patriot
Laporan Kementerian Pertahanan AS menyebutkan setidaknya sudah ada 847 rudal penangkis untuk sistem pertahanan Patriot yang dikirimkan ke Ukraina. Rudal-rudal itu bernilai total $3,26 miliar atau sekitar Rp52,2 triliun.
AS juga sudah mengirimkan tambahan dua paket lengkap sistem Patriot dalam paket bantuan militer untuk Ukraina.
Pada bulan Juni kemarin, juru bicara Gedung Putin, John Kirby, berkata Ukraina akan diprioritaskan dalam pengiriman rudal penangkis.
Pada saat yang sama, Angkatan Darat AS juga mengumumkan memberikan kontrak senilai $4,5 miliar kepada Lockheed Martin untuk memproduksi rudal tambahan.
Sementara itu, laporan anggaran Angkatan Darat tahun 2025 memperlihatkan rincian beberapa rudal MSE yang dikirim ke Ukraina.
Menurut laporan itu, anggaran pengadaan rudal tahun 2023 termasuk "dana tambahan darurat sebesar $1,4 miliar untuk membantu pengadaan rudal pengganti yang dikirim ke Ukraina".
Oleh karena itu, anggaran pengadaan rudal MSE tahun 2023 telah melambung dua kali lipat, dari $1,037 miliar menjadi $2,47 miliar.
Adapun harga setiap rudal MSE tetap sekitar $3,85 juta menurut laporan anggaran itu.
Oleh karena itu, tambahan dana darurat sebesar $1,44 miliar itu bisa memungkinkan Angkatan Darat AS untuk membeli setidaknya 375 rudal MSE untuk menggantikan rudal yang telah dikirim ke Ukraina.
Laporan reprogramming action yang dirilis pada bulan Agustus, menunjukkan anggaran AD AS untuk pengadaaan rudal MSE pada tahun anggaran 2024 telah melonjak.
Baca juga: Mengejutkan, Jaringan Mata-mata Rusia di Negara NATO akan Ledakkan Rudal Patriot AS di Jerman
Anggaran yang awalnya $1,212 miliar telah menjadi $3,03 miliar atau meningkat sebesar $1,818 miliar.
Peningkatan itu membuat AS bisa membeli setidaknya 472 rudal MSE untuk tahun anggaran 2024.
(Tribunnews/Febri)