Divisi Elite Tentara Israel Kembali Dikerahkan dari Lebanon ke Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Divisi ke-98 Militer Israel (IDF) yang beroperasi di Lebanon selatan, dilaporkan kembali dikerahkan ke Front Gaza.
Penarikan divisi elite infanteri ini ke Gaza dilakukan setelah mereka telah beroperasi selama tiga bulan di front Lebanon, seiring terjadinya gencatan senjata dengan Hizbullah.
Baca juga: PBB Cuma Angin Lalu, Israel Obok-obok Suriah, Batalyon 603 IDF Capai Tel Hadar di Pintu Damaskus
"Setelah tiga bulan bertempur di Lebanon selatan, Divisi ke-98 IDF dikerahkan kembali ke Jalur Gaza," kata militer IDF dilansir Times of Israel, Selasa (17/12/2024).
Laporan itu menambahkan kalau pasukan paratroopers dan unit komando elite IDF itu telah menyelesaikan operasinya di Lebanon pada Rabu pekan lalu.
"Kini mereka bersiap untuk misi berikutnya di Gaza," tulis pernyataan IDF.
Percepat Operasi Pemusnahan Gaza
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada tanggal 16 Desember bahwa setidaknya 52 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 200 orang terluka akibat serangan Israel di jalur tersebut selama 24 jam terakhir.
Pasukan Tel Aviv terus menyerang sekolah-sekolah yang menjadi tempat penampungan warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza
“Pendudukan Israel melakukan tujuh pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 52 orang mati syahid dan 203 orang terluka saat dirawat di rumah sakit selama 24 jam terakhir,” kata pernyataan itu.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 kini telah meningkat menjadi 45.028. Direktur Jaringan LSM Palestina Ahmad Shawa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah tersebut berpotensi lebih tinggi, karena ribuan orang berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur atau hilang.
Tentara Israel melancarkan serangan brutal dan membabi buta di seluruh wilayah Gaza setiap hari.
Empat warga Palestina tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel terhadap perkumpulan warga sipil di kamp pengungsi Al-Shati di sebelah barat Kota Gaza pada hari Senin.
Malam sebelumnya, 20 orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka ketika Israel mengebom sekolah Ahmad bin Abdul Aziz yang menampung warga Palestina yang mengungsi di kota selatan Khan Yunis.
Pasukan militer Israel menyerbu sekolah Khalil Oweida yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Beit Hanoun, Gaza utara, pada tanggal 15 Desember, melepaskan tembakan dan menewaskan sedikitnya 40 warga sipil sementara puluhan orang terpaksa mengungsi.