Jelang Gencatan Senjata Gaza, Al-Qassam: Kami Ledakkan Rumah dengan 11 Tentara Israel di Dalam
TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran antara milisi pembebasan Palestina dan pasukan pendudukan Israel (IDF) dilaporkan makin sengit di wilayah Jabalia, Gaza Utara.
Pertempuran sengit itu terjadi menjelang kesepatakan pertukaran sandera dan tahanan demi gencatan senjata dalam perang Gaza yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun sejak Oktober 2023.
Baca juga: Tentara Israel Tewas Tertimpa Bangunan Runtuh di Gaza Selatan, Komandan Kompi IDF Roboh di Rafah
Dalam pernyataan terbaru, Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, mengatakan kalau mereka meledakkan sebuah rumah jebakan yang berisi di pasukan Israel.
Dilansir Khaberni, Rabu (18/12/2024), Qassam menyatakan, pasukan Israel yang berada di rumah jebakan yang diledakkan itu terdiri dari 11 tentara IDF.
Lokasi peledakan rumah jebakan berada di tengah kamp Jabalia.
"Pernyataan Al-Qassam menyatakan kalau ledakan menyebabkan 11 personel Israel itu tewas dan terluka," kata laporan Khaberni.
Selain sergapan di atas, Brigade Al-Qassam juga mengatakan kalau mereka membunuh 3 tentara dari jarak nol.
"Serangan itu terjadi dalam bentrokan dengan pasukan Israel di sebelah barat kamp Jabalia, mencatat bahwa helikopter Israel terlihat mengevakuasi korban tewas," kata pernyataan itu.
Gencatan Senjata di Titik Krusial
Khaberni, mengutip laporan media Ibrani dengan narasumber para pejabat berwenang tingkat tinggi, melaporkan kalau negosiasi kesepakatan pertukaran dan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah mencapai tahap yang menentukan.
"Dengan meningkatnya ekspektasi akan kemungkinan tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat, diskusi terus dilakukan secara intensif, meski terdapat beberapa gap yang masih dalam pembahasan antara kedua pihak," kata laporan itu, Selasa (17/12/2024).
Baca juga: Gencatan Senjata Gaza di Depan Mata, Hamas Mulai Menghitung Jumlah Sandera Hidup Israel
Axios mengutip seorang pejabat tinggi di entitas pendudukan Israel mengkonfirmasi bahwa ada “perbedaan dan kesenjangan” dalam negosiasi mengenai perjanjian gencatan senjata di Gaza, namun ia menambahkan bahwa semua kesenjangan ini dapat ditutup.
Pernyataan tersebut menunjukkan kalau ada beberapa 'tantangan' dalam perundingan tersebut, namun pejabat Israel menyatakan optimisme mengenai kemungkinan menemukan solusi terhadap masalah yang belum terselesaikan ini.
Israel Bersikeras 'Bisa Bebas Bermanuver di Gaza' Saat Gencatan Senjata
Menteri di pemerintahan pendudukan, dalam konteks ini, Menteri Pertahanan di pemerintahan pendudukan Israel, Yisrael Katz, menyatakan dalam pertemuan tertutup di Knesset pada Senin kalau peluang kesepakatan pertukaran tahanan dengan gerakan Hamas menjadi lebih besar dari sebelumnya.