TRIBUNNEWS.COM -- Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrsky menegaskan bahwa pasukannya akan terus menyerang di wilayah Kursk, Rusia.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya terobosan prajurit Rusia di wilayah Sumy dan Kharkov.
"Saya tidak punya pilihan; saya harus melakukan operasi ini. Saya perlu secara bersamaan mengganggu serangan di Kharkiv, mengurangi tekanan di semua lini, dan mencegah pembukaan lini baru di Sumy," kata Syrsky dilaporkan dari Suspilne yang mengutip Le Monde, Kamis (19/12/2024).
Baca juga: Jenderal Rusia Igor Kirillov Tewas Dibom, FSB Tangkap Warga Uzbekistan yang Direkrut Ukraina
Dengan jumlah pasukan yang lebih sedikit dibandingkan bala tentara musuh, Syrsky mengaku penyerangan harus menggunakan strategi.
Strategi tersebut adalah terus maju dengan memilih wilayah-wilayah yang rentan dengan penempatan sedikit pasukan yang menjaga wilayah perbatasan.
Itulah sebabnya saya memutuskan untuk maju ke tempat musuh rentan, dengan sangat sedikit pasukan yang menjaga perbatasan.
Sementara Ukrinform melaporkan, pasukan Volodymyr Zelensky melanjutkan operasi mereka di wilayah Kursk Rusia.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyebutkan, pesawat Rusia telah menjatuhkan lima bom udara berpemandu di wilayah ini sejak Rabu pagi.
Pasukan Pertahanan Ukraina telah menangkis 29 serangan di sana, sementara empat pertempuran masih berlangsung.
Sementara itu, media Rusia, TASS melaporkan dalam operasi Kursk, pada Rabu kemarin Ukraina telah kehilangan 260 pasukannya.
Baca juga: Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Ukraina-Rusia Membentang Sejauh 1.170 Kilometer
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Pertahanan Rusia, hingga kemarin Ukraina telah kehilangan sebanyak 41.660 prajurit.
Saat ini, pasukan Rusia terus melakukan operasi pemusnahan unit-unit Ukraina di Kursk dengan menyerbu desa-desa yang masih diduduki Ukraina.
Desa-desa tersebut antara lain Guyevo, Leonidovo, Malaya Loknya, Martynovka, Maryevka, Nizhny Klin, Nikolayevo-Daryino, Novaya Sorochina, Novoivanovka, Pogrebki, Russkoye Porechnoye, Sverdlikovo, dan Staraya Sorochina.
Rusia menggunakan pesawat taktis dan militer Rusia serta pasukan artileri menyerang pasukan dan peralatan musuh di wilayah Kursk dan Sumy.