News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu: Houthi, Poros Iran Terakhir yang Jadi Sasaran Serangan Israel di Yaman

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Houthi adalah hampir menjadi poros perlawanan terakhir dukungan Iran yang belum mendapat "pukulan keras" dari Israel.

“Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi kekuatan terakhir poros kejahatan Iran yang tersisa dan akan membayar dengan harga yang sangat mahal," kata Netanyahu, Kamis (19/12/2024).

Houthi masih melakukan serangan terhadap kapal-kapal terkait Israel yang melewati Laut Merah sejak November tahun lalu.

Selain itu, Houthi juga menargetkan pelabuhan-pelabuhan Israel dengan meluncurkan serangan dari Yaman, termasuk serangan baru-baru ini.

Israel membalas serangan tersebut dengan meluncurkan serangan udara terhadap pelabuhan di Hodeidah dan dua pembangkit listrik di Sana'a, Yaman, pada Kamis (19/12/2024).

Setidaknya, sembilan warga sipil terbunuh dalam serangan itu, seperti diberitakan Al Arabiya.

"Kami melakukan ini sebagai tanggapan atas serangan berulang-ulang Houthi terhadap sasaran sipil di Israel," kata Netanyahu.

Netanyahu mengklaim Houthi menyerang seluruh dunia dan membenarkan serangan udara Israel di Yaman.

"Mereka tidak hanya menyerang kami – mereka juga menyerang seluruh dunia. Mereka menyerang jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Oleh karena itu, ketika Israel bertindak melawan Houthi, mereka bertindak atas nama seluruh komunitas internasional," tambahnya.

Perdana Menteri itu menyebut sekutunya, pemerintah Amerika Serikat (AS), juga memiliki pandangan yang sama sepertinya.

"Orang Amerika memahami hal ini dengan baik, begitu pula banyak orang lainnya," ujarnya, seperti diberitakan Al Mayadeen

Baca juga: Puing Rudal Yaman Jatuh di Gedung Knesset Israel di Yerusalem, Drone Sasar Pemukiman, IDF Ditikam

Menurut klaim Israel dan sekutunya, daerah yang menjadi sasaran Israel di Yaman dianggap oleh tentara Israel sebagai sumber ekonomi dan vital bagi kelompok Houthi, termasuk pelabuhan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata.

Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Houthi mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangannya di Laut Merah sampai berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza, pencabutan pengepungan di Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.

Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.129 jiwa dan 107.338 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (19/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini