News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Rudal Yaman Sukses Jebol Arrow, Pakar Militer Israel Akui Negaranya Gagal & Tak Siap Hadapi Houthi

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawah besar tercipta di Israel setelah rudal yang ditembakkan Houthi menghantam Tel Aviv, Sabtu dini hari, 21 Desember 2024.

TRIBUNNEWS.COM – Israel diklaim tidak siap menghadapi ancaman dari kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman.

Klaim itu disampaikan oleh Avi Askhenazi, seorang pakar militer dan koresponden untuk media kenamaan Israel bernama Maariv, setelah pada hari ini rudal Houthi sukses menembus sistem pertahanan Arrow milik Israel.

“Kita harus menghadapi kenyataan secara langsung dan mengatakannya dengan keras: Israel gagal mengatasi tantangan dari Houthi di Yaman. Israel gagal melawan Houthi,” kata Ashkenazi di kolom Maariv hari Sabtu, (21/12/2024).

Dia mengatakan Houthi memunculkan kerusakan besar dalam ekonomi Timur Tengah secara umum, dan ekonomi Israel khususnya.

“Tertutupnya kebebasan berlayar di Laut Arab karena Houthi adalah peristiwa yang sebelumnya pernah dialami Israel saat Perang 6 Hari,” ujarnya.

Menurutnya, Houthi telah menembakkan 201 rudal dan meluncurkan lebih dari 170 drone atau pesawat tanpa awak sejak perang di Jalur Gaza meletus tahun lalu.

Sebagian besar rudal dan drone itu ditangkis oleh Amerika Serikat (AS) dan Angkatan Udara serta Angkatan Darat.

“Israel tidak siap dalam hal intelijen dan diplomasi untuk menghadapi ancaman dari Houthi di Yaman. Israel belum membentuk koalisi regional untuk melawan ancaman yang membahayakan Mesir, Yordania, dan Eropa.”

Menurutnya, IDF dan komunitas intelijen “bangun terlambat” atau telat menyadari ancaman Houthi. Dia mengatakan hanya Mossad dan Direktorat Intelijen yang mencari informasi intelijen tentang Houthi.

Askhenazi berujar Houthi mendapat bantuan dari Iran. Setelah rezim Bashar al-Assad di Suriah tumbang, Iran berinvestasi lebih besar untuk Houthi.

Iran juga menjadikan Houthi pemimpin kelompok perjuangan yang disebut Poros Perlawanan atau Axis of Resistance.

Baca juga: Kegagalan Iron Dome: Serangan Rudal Yaman ke Israel

“Rudal dan drone yang diluncurkan dari Yaman adalah buatan Iran. Iranlah yang memperbaiki jalur terbang drone itu, yang membuat Angkatan Udara susah mendeteksinya.”

Selain itu, Iran juga berhasil meningkatkan kemampuan rudal balistik sehingga rudal itu bisa menembus sistem pertahanan Arrow milik Israel.

“(Arrow) sayangnya empat kali gagal secara berturut-turut dalam menangkis rudal balistik, tiga dari Yaman dan satu dari Lebanon.”

Hal yang menyedihkan, kata Ashkenazi, ialah bahwa Israel tidak membuat rencana yang nyata untuk melawan ancaman dari penjuru timur. Bahkan, Israel mulai “menormalisasi” atau menjadikan serangan Houthi sebagai hal biasa.

“Israel punya armada kapal rudal dan kapal selam yang untuk beberapa alasan tidak benar-benar digunakan untuk melawan Houthi di Yaman.”

Lalu, dia menyindir aksi Israel yang hanya mengebom kapal-kapal di Yaman.

“Mengebom kapal tanker atau beberapa kapal tunda di pelabuhan kecil di Yaman itu hanyalah seperti mengebom bukit pasir di Gaza.”

Rudal Houthi menjebol pertahanan Israel

Rudal yang ditembakkan Houthi ke Israel pada Sabtu dini hari, (21/12/2024), melukai belasan orang di Tel Aviv dan Jaffa.

Kebanyakan dari korban mendapat luka ringan karena terkena pecahan kaca ketika bergegas menuju ke tempat perlindungan.

Times of Israel melaporkan rudal itu jatuh dan meledak di sebuah taman. Di sana terlihat ada kawah yang muncul setelah rudal itu menghantam tanah.

Baca juga: Gembong IDF Pergi ke Negeri Jiran, Israel Takut Yordania Jadi Perpanjangan Tangan Iran

Sirene peringatan terdengar di Israel tengah pada dini hari. Jutaan warga Israel bangun dan berlarian menuju tempat perlindungan.

Militer Israel mengakui bahwa pihaknya gagal menangkis rudal itu.

Menurut hasil penyelidikan awal, beberapa rudal penangkis di sistem pertahanan sudah diluncurkan untuk menghantam rudal Houthi di udara. Akan tetapi, rudal penangkis itu gagal menjatuhkan rudal Houthi.

Saat ini Angkatan Udara Israel masih menyelidiki penyebab kegagalan itu.

(Tribunnews.com/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini