Selain itu, pada Sabtu (22/12/2024), Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran di Kazan, Rusia, yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari garis depan.
Serangan ini merusak beberapa bangunan tempat tinggal dan menutup sementara bandara internasional Kazan, salah satu yang tersibuk di negara itu, The Guardian melaporkan.
Sebuah pesawat nirawak menghantam blok apartemen bertingkat tinggi, merusak gedung pencakar langit di kota berpenduduk lebih dari 1,3 juta orang.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Video yang diunggah di jejaring media sosial Rusia menunjukkan pesawat nirawak menghantam gedung bertingkat tinggi dan memicu bola api.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa dua pesawat nirawak menghantam blok apartemen 37 lantai dan menargetkan fasilitas industri yang tidak disebutkan namanya, meskipun tidak mengalami kerusakan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menanggapi serangan ini, tanpa menyebutkan Kazan secara khusus.
"Kami pasti akan terus menyerang target militer Rusia dengan pesawat nirawak dan rudal," katanya.
Setelah serangan tersebut, beberapa warga Kazan dievakuasi, meskipun otoritas Rusia tidak memberikan angka pasti.
Semua acara publik besar di daerah tersebut dibatalkan sebagai tindakan pencegahan.
Otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, untuk sementara menutup bandara internasional Kazan, tetapi kemudian membukanya kembali pada hari yang sama.
Di samping serangan pesawat nirawak yang menghantam blok apartemen, tiga UAV lainnya ditembak jatuh, dan tiga pesawat nirawak lagi diredam oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Serangan terhadap Kazan terjadi sehari setelah serangan Rusia terhadap ibu kota Ukraina Kyiv, yang menewaskan satu orang dan melukai 13 orang, serta setelah serangan Ukraina di wilayah perbatasan Rusia di Kursk yang menewaskan lima orang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)