Jajak pendapat di Jerman juga menunjukkan bahwa partai sayap kanan akan tampil kuat.
Menanggapi serangan tersebut, Jaksa Penuntut Magdeburg, Horst Nopens, menyatakan bahwa salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi pelaku adalah masalah imigrasi yang tengah panas dibahas di Jerman.
Dikutip dari Reuters, Nopens menduga tersangka merasa frustrasi terhadap cara pemerintah Jerman menangani imigrasi terutama pengelolaan para pengungsi yang berasal dari Arab Saudi.
Pernyataan Nopens ini juga dikuatkan melalui postingan yang dibagikan oleh tersangka di akun X miliknya.
Dikutip dari Reuters, Pelaku kerap menunjukkan dirinya sebagai sosok yang mendukung partai anti-Islam dan sayap kanan, termasuk Alternative for Germany (AfD).
Selain itu, pelaku juga secara terang-terangan mengkritik pemerintah Jerman terkait cara mereka menangani pengungsi asal Arab Saudi.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, mengatakan bahwa sifat Islamofobia tersangka sangat jelas terlihat.
Namun demikian, ia enggan berkomentar tentang motif serangan tersebut.
Friedrich Merz, pemimpin partai oposisi Christian Democrats dan calon kuat pengganti Scholz sebagai kanselir, mengingatkan agar tidak terburu-buru menarik kesimpulan.
"Tindakan mengerikan kemarin di Magdeburg tidak sesuai dengan pola serangan ekstrimis sayap kanan yang sudah dikenal," katanya.
(Tribunnews.com/Bobby)