News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Menlu Turki Bertemu Pemimpin HTS, Janji Beri Dukungan untuk Transisi Politik Suriah

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri luar negeri Turki, Hakan Fidan bertemu dengan pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani yang saat ini dikenal dengan Ahmed Al-Sharaa di Damaskus.

“Rezim ini telah berkuasa selama lebih dari 50 tahun, dan beberapa sanksi ini dijatuhkan pada tahun 1970-an. Itulah sebabnya tindakan harus cepat, sanksi ini harus segera dicabut agar kita dapat memajukan negara kita," jelasnya.

Sebagai informasi, Turki selama bertahun-tahun mendukung pejuang oposisi yang ingin menggulingkan Assad.

Atas runtuhnya rezim Assad membuat Turki sangat senang dan sangat menyambut baik keputusan ini, dikutip dari Ahsarq Al-Aawsat.

Turki juga menampung jutaan migran Suriah yang diharapkan akan mulai kembali ke rumah setelah Assad jatuh, dan telah berjanji untuk membantu membangun kembali Suriah.

Jatuhnya Assad 

Sebagai informasi, pasukan rezim Assad dan kelompok antirezim kembali bentrok pada 27 November 2024.

Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.

Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.

Kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.

Puncaknya terjadi pada Minggu (8/12/2024) ketika oposisi yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 14 tahun.

Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu (8/12/2024).

Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Peskov.

Peskov mengatakan Assad telah diberi suaka di Rusia, dan mengatakan keputusan itu dibuat oleh Presiden Vladimir Putin. 

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Suriah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini