Sebelumnya pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia telah melaporkan jatuhnya 59 pesawat tak berawak Ukraina di beberapa wilayah, katanya.
Beberapa dilaporkan jatuh di wilayah udara tertutup di atas wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Laut Azov.
Operasi penerbangan dilaporkan ditangguhkan sementara di Bandara Kazan Rusia karena aktivitas tersebut.
Selain itu, data pelacakan penerbangan ADS-B yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan GPS selama penerbangannya di atas Rusia barat daya, kata peringatan itu.
Rusia Marah Dituduh Tembak Azerbaijan Airlines
Pemerintah Rusia telah memperingatkan agar tidak mempromosikan "hipotesis" tentang penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan kepada semua pihak bahwa mereka harus menunggu hasil investigasi sebelum menuduh Rusia menembak jatuh pesawat tersebut.
Baca juga: Momen Penumpang Azerbaijan Ucap Syahadat Sebelum Pesawat Jatuh, Berniat Kirim Video ke Istri
"Adalah salah untuk mengajukan hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi," kata Peskov, dikutip dari BBC.
Peskov dengan tegas mengatakan, Rusia tidak akan melakukan tindakan membahayakan nyawa seperti menembak jatuh pesawat penumpang.
Dalam pernyataannya, Peskov sekali lagi meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi selesai.
Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia, bahwa ia yakin pilot telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny.
"Pada ketiga kalinya, sesuatu meledak. Beberapa kulit pesawat terlihat terkelupas," kata penumpang tersebut.
Baca juga: Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan, Tewaskan 38 Orang, Putin Sampaikan Belasungkawa
Sebagian besar penumpang pesawat adalah warga negara Azerbaijan, tetapi ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.
Azerbaijan Airlines mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu telah diservis sepenuhnya pada bulan Oktober dan tidak mengalami kerusakan teknis.
Embraer, produsen asal Brasil dan pesaing kecil Boeing dan Airbus, memiliki rekam jejak keselamatan yang kuat.
(Tribunnews.com/Whiesa)