News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Bantah Hamas yang Sebut Israel Tunda Perjanjian Gencatan Senjata Gaza

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi pernyataan gerakan perlawanan Islam, Hamas, yang mengatakan Israel menentukan syarat baru untuk menunda kesepakatan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.

Netanyahu menuduh Hamas berbohong dan mengingkari pemahaman tentang syarat baru yang diajukan oleh Israel.

"Hamas berbohong dan mengingkari pemahaman yang telah dicapai, dan terus menciptakan kesulitan dalam negosiasi," kata kantor Netanyahu dalam pernyataannya, Kamis (26/12/2024).

Netanyahu menegaskan Israel berupaya untuk segera memulangkan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.

"Meskipun demikian, Israel tanpa kenal lelah akan melanjutkan upayanya untuk memulangkan semua sandera kami," tambahnya.

Sebelumnya, Hamas merilis pernyataan yang mengumumkan penundaan pencapaian perjanjian gencatan senjata di Gaza karena "kondisi baru” yang diberlakukan oleh Israel pada perjanjian tersebut.

"Perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan berjalan serius di Doha, dengan mediasi Qatar dan Mesir," kata Hamas dalam pernyataannya, Rabu (25/12/2024).

"Namun, pendudukan menetapkan isu dan kondisi baru terkait penarikan diri, gencatan senjata, tahanan, dan pemulangan pengungsi, yang menunda tercapainya kesepakatan yang ada," lanjutnya, seperti diberitakan Sky News.

Pada Selasa (23/12/2024), Netanyahu mengatakan tim negosiasi Israel akan kembali dari Qatar untuk berkonsultasi mengenai kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Netanyahu berulang kali mengklaim ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata di Jalur Gaza namun hingga kini belum mencapai penyelesaian.

Israel diyakini menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara sekitar 100 tawanan Israel berada di Gaza, seperti diberitakan Anadolu Agency.

Baca juga: Hamas: Israel Beri Syarat Baru yang Tunda Kesepakatan Gencatan Senjata

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.361 jiwa dan 107.803 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (25/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini