TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat Azerbaijan yang membawa 67 orang jatuh di dekat kota Aktau di Kazahstan pada hari Rabu (25/12/2024).
Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 sedang melakukan perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny di wilayah Chechnya, Rusia ini menewaskan 38 orang.
Menurut pejabat Kazakhstan, penumpang pesawat itu termasuk 42 warga negara Azerbaijan, 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakhstan, dan tiga warga negara Kirgistan, dikutip dari CBC News.
Sementara 29 penumpang lainnya dinyatakan selamat, 11 di antaranya dilarikan ke unit perawatan intensif untuk dipantau kondisinya.
Beberapa jam setelah insiden ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Azerbaijan, Ilham Alivey untuk menyampaikan belasungkawa.
"Sayangnya, Presiden Azerbaijan Aliyev terpaksa meninggalkan St. Petersburg (tempat ia mengadakan pertemuan puncak). Putin telah meneleponnya dan menyampaikan belasungkawa terkait jatuhnya pesawat Azerbaijan di Aktau," kata Peskov dari Kremlin, dikutip dari The Sun.
Ia juga berharap, korban yang berhasil selamat dapat segera pulih.
“Kami sangat bersimpati kepada mereka yang kehilangan keluarga dan teman dalam kecelakaan pesawat ini dan mendoakan agar mereka yang berhasil selamat segera pulih," tambahnya.
Kronologi Kecelakaan
Pesawar Embraer 190 yang sedang menuju kota Rusia Grozny di Kaukus Utara ini, mencoba melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer (1,8 mil) dari Aktau.
Berbicara pada konferensi pers, Presiden Azerbaijan mengatakan, masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang alasan di balik kecelakaan itu, tetapi cuaca telah memaksa pesawat berubah dari jalur yang direncanakan.
"Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat tersebut mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana pesawat tersebut jatuh saat mendarat," kata Ilham Aliyev.
Baca juga: Ajaib! Banyak Penumpang Selamat Saat Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh dan Meledak di Kazakhstan
Namun, otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosabiatsia mengatakan bahwa informasi awal menunjukkan bahwa pilot mengalihkan pesawat ke Aktau setelah tabrakan dengan burung.
Dalam video yang beredar di media sosial, pesawat berputar-putar tak menentu di landasan sebelum jatuh, dikutip dari CNN.
Saat menghantam tanah, pesawat terbakar, dan penumpang berjatuhan.
Rekaman lainnya menunjukkan sebagian badan pesawat terpisah dari sayapnya, di mana bagian pesawat lainnya terlihat terbalik di rumput.
Para korban yang selamat terlihat kebingungan melihat pesawat yang mereka tumpangi hangus.
Penyelidikan Dimulai
Kantor berita negara Azerbaijan AZERTAC melaporkan tim pencari telah menemukan kotak hitam pesawat.
Pemerintah Kazahstan telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan membantu keluarga penumpang.
Departemen Kepolisian Transportasi Kazakhstan juga membuka penyelidikan praperadilan berdasarkan bagian dari hukum pidana yang melibatkan pelanggaran peraturan keselamatan selama pengoperasian kendaraan, yang mengakibatkan kematian dua orang atau lebih secara tidak sengaja.
Menurut AZERTAC, pilot pesawat ini memiliki pengalaman luas dan telah terbang lebih dari 15.000 jam, dan pesawat tersebut menjalani pemeriksaan teknis lengkap terakhirnya pada bulan Oktober.
Sementara Azerbaijan Airlines mengatakan, pihaknya menangguhkan semua penerbangannya dari Baku ke wilayah Chechnya Rusia hingga penyelidikan selesai.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Pesawat Azerbaijan Airlines