Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev setelah insiden tragis yang melibatkan pesawat Azerbaijan Airlines.
Kecelakaan tersebut terjadi ketika pesawat jatuh setelah sistem pertahanan udara Rusia menembak pesawat tak berawak Ukraina.
Meskipun Kremlin tidak mengkonfirmasi secara langsung bahwa Rusia telah menembak jatuh pesawat tersebut, Putin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap pemulihan bagi yang terluka.
Detail Insiden
Kecelakaan terjadi pada Rabu, 25 Desember 2024, saat penerbangan Azerbaijan Airlines J28243 dalam perjalanan dari Baku menuju Grozny, Chechnya.
Pada laporan awal, pesawat terpaksa dialihkan ke bandara Aktau, Kazakhstan, akibat kondisi cuaca buruk.
Namun, saat mendarat, pesawat tersebut jatuh, menewaskan 38 orang dan melukai 29 lainnya.
Menurut laporan, pesawat tersebut dikejutkan oleh sistem pertahanan udara Rusia, yang sedang beroperasi untuk menghadapi serangan drone Ukraina.
Empat sumber yang dihubungi Reuters mengungkapkan bahwa pertahanan udara Rusia keliru menembak jatuh pesawat tersebut.
Penumpang melaporkan mendengar ledakan keras sebelum kecelakaan.
Penyebab Kecelakaan
Penyebab pasti kecelakaan ini masih dalam penyelidikan.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia awalnya menyatakan bahwa pesawat melakukan pendaratan darurat setelah menabrak sekawanan burung.
Namun, laporan dari para ahli penerbangan menunjukkan bahwa kerusakan di bagian ekor pesawat mungkin disebabkan oleh tembakan dari sistem pertahanan udara.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa mereka telah menembak jatuh puluhan drone Ukraina dalam beberapa hari terakhir, yang menunjukkan tingginya aktivitas militer di wilayah tersebut.
Korban dan Tanggapan Resmi
Dari 67 orang yang berada di dalam pesawat, 42 adalah warga negara Azerbaijan, 16 warga negara Rusia, enam orang Kazakhstan, dan tiga warga negara Kyrgyzstan.