News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Tak Mau Suriah Buru-buru Gelar Pemilu, Pemimpin HTS Sebut ada 2 Hal Lain yang Harus Diprioritaskan

Penulis: Bobby W
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmed al-Sharaa atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Mohammed al-Jolani, saat diwawancarai oleh BBC. Guna menggelar pemilu di Suriah, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Ahmed al-Sharaa menilai ada dua hal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin de facto Suriah saat ini, Ahmed al-Sharaa, mengatakan pada Minggu (29/12/2024) penyelenggaraan pemilihan umum kembali di Suriah bisa memakan waktu hingga minimal empat tahun

Di pernyataannya pada minggu tersebut, al-Sharaa juga berencana untuk membubarkan kelompok Islamisnya, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada sebuah pertemuan dialog nasional yang diharapkan bisa segera digelar di Suriah.

Pernyataan tersebut disampaikan Ahmed al-Sharaa dalam wawancara dengan jaringan televisi Arab Saudi, Al-Arabiyya. 

Wawancara tersebut disampaikan hampir sebulan setelah pemberontakan kilat yang dipimpin oleh HTS berhasil menggulingkan rezim pemerintahan Presiden Bashar Assad yang telah berkuasa selama beberapa dekade.

Pemberontakan kilat tersebut juga mengakhiri konflik perang saudara yang dimulai sejak 2011.

Di dalam wawancara tersebut, Ahmed al-Sharaa menjabarkan rencana jangka pendek hingga menengah terkait pemerintahan Rusia di bawah kepemimpinan dirinya dan HTS.

Ahmed mengatakan bahwa pemilu di Suriah setidaknya membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama agar dapat dilaksanakan secara matang.

Guna menggelar pemilu tersebut, Ahmed menilai ada dua hal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

Pertama, Ahmed menilai berbagai kekuatan di Suriah perlu melakukan dialog politik terlebih dahulu.

Hal ini dibutuhkan untuk menulis ulang konstitusi negara tersebut setelah lima dekade pemerintahan diktator dinasti Assad. 

Selain itu, infrastruktur negara yang hancur akibat perang juga perlu dibangun kembali agar pemilu dapat berlangsung lancar, ujarnya.

Baca juga: Negaranya Diserang Israel, Gubernur Damaskus: Suriah Tak Punya Masalah dengan Israel, Tolak Musuhan

"Kesempatan yang kita miliki hari ini tidak datang setiap 5 atau 10 tahun sekali," kata al-Sharaa, yang sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammed al-Julani.

"Kami ingin konstitusi ini bertahan selama mungkin." pungkasnya.

Nasib HTS setelah Rezim Assad Bubar

Selain itu, Al-Sharaa menegaskan HTS akan dibubarkan, dan pengumuman terkait hal ini akan dilakukan pada Konferensi Dialog Nasional.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini