TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1042 pada Selasa (31/12/2024).
Ledakan terjadi di Sevastopol yang diduduki pada tengah malam.
Pada pukul 01.00 waktu setempat, ancaman penggunaan drone diumumkan di wilayah Donetsk dan Odessa.
Sementara itu, di Sevastopol, yang sementara diduduki oleh Rusia, kebakaran hebat terlihat setelah ledakan.
Pada pukul 03.00 waktu setempat, Kota Kyiv mendapat serangan rudal balistik dari bagian wilayah Kursk yang dikuasai Rusia, seperti diberitakan Telegraf.
AS Beri Bantuan Militer 6 Miliar Dolar ke Ukraina
AS memberikan hampir 6 miliar dolar dalam bantuan militer dan anggaran untuk Ukraina.
Hal ini karena pemerintahan Joe Biden bekerja cepat untuk menghabiskan semua uang yang tersedia untuk membantu Kyiv melawan Rusia sebelum presiden terpilih Donald Trump menjabat bulan depan.
"Saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk terus melonjakkan bantuan sebanyak mungkin ke Ukraina secepat mungkin," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
"Atas arahan saya, Amerika Serikat akan terus bekerja tanpa henti untuk memperkuat posisi Ukraina dalam perang ini selama sisa waktu saya menjabat," lanjutnya.
Paket tersebut mencakup hampir 2,5 miliar dolar lebih dalam bentuk senjata, serta 3,4 miliar dolar dalam bantuan ekonomi untuk membantu membayar layanan pemerintah yang penting, termasuk gaji untuk pegawai pemerintah dan sekolah sipil, pekerja perawatan kesehatan, dan responden pertama.
Baca juga: Rusia Caplok Tanah Ukraina Seluas Tiga Wilayah Kiev Selama 2024
Ukraina Serang Kursk, 4 Orang Tewas
Pasukan Ukraina telah melancarkan serangan baru di kota Lgov di wilayah Kursk, Rusia selatan, yang mengakibatkan kerusakan parah pada sebuah gedung apartemen dua lantai dan menewaskan empat orang pada Senin (30/12/2024).
Penjabat gubernur Kursk, Alexander Khinshtein, menulis di aplikasi perpesanan Telegram, mengatakan satu orang terluka dalam serangan terbaru di wilayah tersebut, tempat pasukan Ukraina telah merebut sebagian wilayah setelah melancarkan serangan pada bulan Agustus.
"Tujuan mereka adalah untuk menakut-nakuti orang, menebar kebingungan, kepanikan, dan kekacauan. Dan untuk menghilangkan kesempatan anak-anak menikmati Tahun Baru yang akan datang," kata Alexander Khinshtein tentang serangan Ukraina tersebut, seperti diberitakan The Guardian.
Rusia-Ukraina Tukar 300 Tawanan Perang
Rusia dan Ukraina telah melakukan pertukaran tahanan besar-besaran, dengan sedikitnya 150 orang dari masing-masing pihak kembali ke rumah sebelum Malam Tahun Baru, dalam pertukaran yang sebagian ditengahi oleh Uni Emirat Arab.