News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sandera Israel di Gaza Frustrasi: Kami Bukan Prioritas bagi Pemerintah Israel

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigade Al-Qassam merilis video yang menampilkan tawanan Israel Liri Albag, yang mengkritik pemerintah Israel,

TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam telah merilis sebuah video pada Sabtu (4/1/2025) malam, waktu setempat.

Dalam rekaman tersebut, seorang sandera Israel mengungkapkan rasa frustasinya terhadap pemerintahan Israel karena tidak segera dibebaskan.

Sandera Israel di dalam video tersebut adalah Liri Albaj.

Perempuan berusia 19 tahun ini mengatakan bahwa dirinya telah menjadi tawanan selama lebih dari 1 tahun.

Ia mengungkapkan kekecewaannya di mana orang-orang di seluruh dunia tidak peduli dengan keberadaannya.

"Saya telah menjadi tawanan di Gaza selama 450 hari. Hidup saya terhenti. Hari ini menandai dimulainya tahun baru. Sementara seluruh dunia merayakan, kita memulai tahun yang gelap, tahun isolasi," katanya dalam video, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Albag mengaku kecewa terhadap pemerintahan Israel yang tidak segera membebaskan dirinya.

"Kami bukan prioritas bagi pemerintah atau militer kami. Bahkan dunia sudah mulai melupakan kami dan tidak peduli dengan penderitaan kami," jelasnya.

Dalam pesan emosionalnya kepada keluarganya, Albag mengungkapkan kerinduannya terhadap keluarga.

“Ibu, Ayah, Roni, Shai, Guy, Nir… Aku sangat mencintai kalian dan sangat merindukan kalian," katanya, dikutip dari Palestine Chronicle.

Albag juga berbicara tentang seorang kawan yang terluka parah dalam operasi militer baru-baru ini.

"Rekan saya di sini terluka parah akibat operasi militer yang sedang berlangsung. Kami sedang menjalani mimpi buruk yang mengerikan. Kelangsungan hidup kami bergantung pada penarikan pasukan militer dan mereka tidak menjangkau kami," lanjut sandera Israel itu.

Kesal dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu, Albag mengajukan pertanyaan kepada pemerintah Israel.

Baca juga: Israel Serang Fasilitas Kesehatan di Jalur Gaza, PBB Gelar Pertemuan Khusus

 "Jika orang-orang yang Anda cintai menjadi tawanan, apakah perang masih akan berlangsung? Apakah Anda ingin membunuh kami?" tegasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini