Ia mencatat bahwa hukum internasional, termasuk Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, memberikan hak kepada sebuah negara untuk membela diri atas kepentingannya.
Ia juga menyoroti bahwa Konvensi Hukum Laut 1982 menegaskan hak negara untuk melindungi rute maritim dan menekankan bahwa setiap tindakan potensial Mesir harus proporsional dengan skala ancaman dan sejalan dengan prinsip-prinsip hukum internasional.
Ia memperingatkan, pelanggaran berkelanjutan Israel di kawasan tersebut merupakan salah satu penyebab utama meningkatnya ketegangan regional.
"Masyarakat internasional harus bertindak untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasional dan stabilitas regional," katanya.
Siapkan Kejutan Buat Israel
Adapun kelompok Houthi atau Ansrallah di Yaman mengaku sedang menyiapkan “kejutan” untuk Israel.
Awalnya seorang pejabat senior Houthi mengatakan Yaman tak akan berhenti membela warga Palestina di Jalur Gaza. Caranya ialah dengan cara terus menyerang Israel.
Menurut pejabat itu, peningkatan teknologi Yaman tak hanya perihal senjata stratregis, tetapi juga intelijen dan rencana Yaman untuk mencegah agenda musuh.
Dia menyebut operasi militer terbaru Yaman di laut dan serangan ke wilayah Israel dilakukan dengan beberapa taktik militer.
Kata pejabat itu, beberapa rudal Houthi mampu menjangkau Tel Aviv, ibu kota Israel, tanpa bisa ditangkis sistem pertahanan. Rudal-rudal itu termasuk rudal balistik hipersonik dan rudal balistik Zulfiqar.
Lalu, dia menyebut tentara Yaman sedang menyiapkan “kejutan” untuk Israel.
“Yaman memiliki banyak sekali pilihan dalam hal militer. Amerika dan Inggris gagal memecahkan kode teknis Yaman,” kata pejabat itu dikutip dari Al Mayadeen.
Dia mengklaim pihaknya memiliknya senjata canggih dan akurat yang dirancang untuk mengalahkan dan menembus semua sistem pertahanan udara.
Tentara Yaman, kata dia, kini memberlakukan “keadilan” dalam dunia militer. Serangan terhadap pembangkit listrik Yaman akan dibalas dengan serangan terhadap pembangkit listrik musuh, begitu pula dengan serangan terhadap bandara.
Kemudian, pejabat itu mengatakan Houthi kini memantau ketat semua pergerakan yang mencurigakan.