Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM – Prancis telah memulai pengiriman jet tempur Dassault Aviation Mirage 2000-5F utuk pasukan Ukraina di medan perang.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh media lokal Avions Legendaires, dalam laporannya disebutkan bahwa jet tempur Mirage 2000 hadiah dari Angkatan Udara dan Antariksa Prancis, akan dikirimkan ke Ukraina.
Adapun pengiriman hadiah jet tempur dari Prancis akan tiba di Ukraina pada 20 Januari 2025.
Untuk pengiriman tahap pertama, Prancis akan mengirimkan tiga jet tempur Dassault Aviation Mirage 2000-5F, setelah tiba nantinya sekitar 20 pesawat lainnya akan dikirimkan secara berkala untuk membantu pasukan Ukrina berperang melawan Rusia.
Sebelum pengiriman dilakukan, Presiden Prancis Emmanuel Macron kabarnya telah lebih dulu menggelar pertemuan tatap muka dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Kemudian pada awal Juni 2024, Presiden Prancis Emmanuel Macron sepakat untuk memasok Ukraina dengan jet tempur Mirage miliknya.
Jet-jet tempur yang bersumber dari Angkatan Udara dan Antariksa Prancis, nantinya akan di-upgrade dan diberikan tanda Ukraina sebelum nantinya dikirm ke ibu kota Kiev.
Tak sampai di situ Prancis juga bersedia melatih 26 pilot Ukraina selama dua tahun agar bisa mengendalikan jet tempur Mirage.
“Mirage 2000-5F telah menjadi simbol utama bantuan militer, bersama howitzer Caesar dan tank AMX-10RC,” tulis Avions Legendaries dalam laporannya, yang dilansir The New Voice of Ukraine.
Selain untuk duel udara, Mirage 2000-5 juga didesain untuk memiliki kemampuan serang darat.
Mirage 2000 C/B digunakan untuk pertahanan udara, Mirage 2000N didesain untuk membawa
Tak seperti jet tempur lainnya, Mirage 2000-5 dilengkapi dengan radar doppler Thales RDY multi-mode yang menyediakan kemampuan multi-penargetan dalam mode pertahanan udara.
Radar tersebut juga memiliki mode operasi lihat ke bawah atau tembak ke bawah.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1048: Zelensky Desak Jaminan Keamanan AS, Pertempuran di Kursk Memanas
Radar dapat secara bersamaan mendeteksi hingga 24 target dan melakukan pelacakan sambil memindai delapan ancaman prioritas tertinggi.