News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Israel Sebut Kepemimpinan Baru Suriah 'Geng Teroris', Akui Waspada Terhadap HTS

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Jolani bertemu dengan delegasi AS, Barbara Leaf di ibu kota Suriah, Damaskus pada Jumat (20/12/2024).

"Kami akan tetap tinggal, sampai ditemukan kesepakatan lain yang menjamin keamanan Israel," kata Netanyahu dalam kunjungannya ke puncak Gunung Hermon bersama Menteri Pertahanan, Israel Katz.

Katz, di kesempatan yang sama, memerintahkan militer Israel untuk segera memposisikan diri di puncak Gunung Hermon.

Ia juga meminta militer Israel untuk segera membangun benteng pertahanan, guna mengantisipasi kemungkinan tinggal dalam waktu lama di tempat tersebut.

"Puncak Hermon adalah mata negara Israel untuk mengidentifikasi musuh-musuh kami yang berada di dekat maupun jauh," ujar Katz.

Sementara itu, sehari sebelum kunjungan Netanyahu ke puncak Gunung Hermon, al-Julani menegaskan Suriah tak ingin menghadapi Israel dengan alasan fokus pada transisi pemerintahan.

Meski demikian, ia juga menegaskan tak akan membiarkan Suriah menjadi landasan serangan Israel maupun pihak lainnya.

Baca juga: Tuding Bos HTS Serigala Berbulu Domba, Pejabat Israel: Jangan Tertipu, Kita Tahu Sifat Asli Mereka

Israel Blokir Jalan Utama di Suriah Selatan

Baru-baru ini, pasukan Israel dilaporkan telah memblokir jalanan utama di Provinsi Quneitra di Suriah selatan.

ABC News melaporkan, pasukan Israel memblokir jalanan itu menggunakan tumpukan tanah, pohon palem yang ditumbangkan, dan tiang-tiang logam.

Di sisi seberang jalan yang diblokir, sebuah tank Israel tampak bermanuver di tengah jalan.

Sebelumnya, Israel sudah lebih dulu menguasai zona penyangga yang dijaga pasukan perdamaian PBB, Dataran Tinggi Golan.

Tapi, tak lama setelah rezim Bashar al-Assad jatuh, Israel mulai menyerang wilayah Suriah di luar zona penyangga.

Hal itu memicu protes dari warga setempat. Mereka mengatakan pasukan Israel telah menghancurkan rumah-rumah dan mencegah petani pergi ke ladang mereka di beberapa daerah.

Tak hanya itu, setidaknya dalam dua kesempatan, pasukan Israel juga dilaporkan menembaki pengunjuk rasa yang mendekati mereka.

Penduduk Quneitra mengaku frustrasi, baik karena keberadaan pasukan Israel maupun kurangnya tindakan dari otoritas baru Suriah dan masyarakat internasional.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini