Namun konflik keduanya kembali pecah setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara siap melakukan intervensi untuk mencegah perpecahan di Suriah dan juga akan mengambil tindakan yang diperlukan jika mereka menyadari adanya resiko sekecil apa pun.
Turki bahkan terang-terangan memihak pemberontak dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Damaskus.
“Sama seperti kita memasuki [Nagorno] Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita dapat melakukan hal yang sama kepada mereka. Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan. Kita hanya harus menjadi kuat,"ujar Erdogan dilansir laman Al-Mayadeen, Ahad (28/7/2024) waktu setempat.
Setelah pernyataan Erdogan, para pejabat tinggi Israel 'kebakaran jenggot'.
Mereka mengancam Presiden Turki bahwa ia akan menghadapi nasib yang sama seperti mantan Presiden Irak Saddam Hussein.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)