TRIBUNNEWS.COM - Kepala Angkatan Darat Joseph Aoun resmi terpilih sebagai presiden Lebanon pada hari Kamis (9/1/2025).
Pada pemungutan suara kedua di parlemen Lebanon, Aoun memenangkan 99 suara.
Awalnya, pemungutan suara yang digelar gagal karena Aoun hanya memperoleh 71 suara, sementara 37 anggota parlemen memberikan suara kosong.
Seperti diketahui, untuk lolos putaran pertama, kandidat harus memiliki dua per tiga suara atau 86 anggota parlemen memilih.
Dengan terpilihnya Aoun sebagai Presiden Lebanon, ini mengakhiri kekosongan politik di Lebanon selama 2 tahun.
Setelah resmi terpilih sebagai Presiden Lebanon, untuk pertama kalinya Aoun menggelar pidato.
Dalam pidato perdananya, ia memberikan janji kepada warga Lebanon untuk membuka fase terbaru dalam sejarah Lebanon.
“Janji saya kepada orang-orang Lebanon di mana pun mereka berada - dan semoga seluruh dunia mendengar - hari ini, fase baru dalam sejarah Lebanon dimulai,” katanya dalam pidato pelantikannya, dikutip dari Al-Arabiya.
Ia juga mengatakan akan berupaya mengakhiri korupsi, campur tangan dalam peradilan negara, dan impunitas bagi para penjahat.
Aoun menjelaskan langkah pertama yang akan ia lakukan sebagai pemimpin Lebanon adalah memilih perdana menteri.
Dengan terpilihnya perdana menteri, ia berharap dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat internasional dan melaksanakan reformasi yang sangat dibutuhkan untuk membantu meluncurkan kembali ekonomi yang terpukul.
Untuk menjaga keamanan nasional, ia juga berjanji akan mengakhiri kependudukan Israel di Lebanon.
Baca juga: Profil Joseph Aoun, Jenderal Angkatan Darat yang Jadi Presiden Baru Lebanon
"Membangun kembali apa yang dihancurkan tentara Israel di selatan, timur dan pinggiran selatan (Beirut)," katanya, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Sosok Joseph Aoun
Joseph Aoun merupakan panglima Angkatan Darat Lebanon.