News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PM Kunjungi Jakarta, Jepang Diminta Serius Lakukan Pendekatan Jika Tak Ingin Ditinggal Indonesia

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Yasu Project Co.Ltd. Yasuharu Inoue mengungkapkan Pemerintah Jepang diharapkan mendekatkan diri sepenuhnya kepada Indonesia. Sebab jika Jepang tak bersungguh-sungguh melakukan pendekatan, Jepang akan ditinggalkan Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - CEO Yasu Project Co.Ltd. Yasuharu Inoue mengungkapkan Pemerintah Jepang diharapkan mendekatkan diri sepenuhnya kepada Indonesia.

Hal ini diungkapkannya terkait dengan kunjungan PM Jepang Shigeru Ishiba hari ini ke Jakarta.

Baca juga: Penenun di Kupang Dapat Pendampingan Kurator asal Jepang untuk Tembus Pasar Internasional

"Japang tidak boleh tanggung-tanggung mendekatkan diri kepada Indonesia dalam kunjungan PM Ishiba kali ini karena Indonesia memiliki populasi Muslim terbanyak di dunia, pengaruh Indonesia sangat besar di dunia," kata Yasuharu Inoue kepada Tribunnews.com, Kamis (9/1/2025).

Yasuharu Inoue adalah pemilik dan pencipta mobil masjid pertama di dunia buatan Jepang.

Dia mengatakan jika Jepang tak bersungguh-sungguh melakukan pendekatan kepada Indonesia, Jepang akan ditinggalkan Indonesia.

Seorang muslim sedang mengumandangkan adzan panggilan salat di bagian belakang mobil masjid, Minggu (23/9/2018). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Zaman sekarang semua harus cepat dan efektif efisian dalam semua tindakan pendekaran antar negara. Kalau lambat mendekati Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia dengan agresif didekati negara lain dan Indonesia akan meninggalkan Jepang," ujarnya.

Saat ditanya bagaimana caranya mendekati Indonesia dengan baik dan cepat, Yasuharu Inoue menyinggung soal Expo Osaka 2025.

"Mudah saja. Itu Expo Osaka 2025 harus bisa dimanfaatkan Jepang untuk mendekati Indonesia dengan baik. Misalnya meletakkan mobil masjid di lokasi Osaka 2025 sehingga kalangan muslim yang berkunjung ke Osaka 2025 dengan mudah bisa menunaikan ibadah di Expo tersebut," jelasnya.

Baca juga: Mobil Masjid akan Dipamerkan pada Peringatan 50 Tahun ASEAN-Jepang di Tokyo Tower

Apalagi menurutnya Indonesia juga punya Pavilion di Expo 2025.

"Nah taruhlah dekat dengan Pavilion Indonesia mobil masjid tersebut, pasti akan menyenangkan Indonesia karena selain bisa salat di dekat pavilion Indonesia, kalangan muslim pasti akan berkunjung ke Pavilion Indonesia sehingga tetap ramai setiap harinya," ujar dia.

Strategi yang menarik tersebut menurutnya sudah harus dilakukan sejak dini oleh Panitia Expo Osaka 2025 agar semua kalangan dapat memiliki pengalaman yang baik di Expo 2025.

Mobil Masjid di Tokyo Tower, bisa menampung 50 orang dengan empat AC menyejukkan disiapkan bagi atlit Indonesia yang hadir di Olimpiade 2020 serta kalangan muslim lainnya. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Diketahui Expo Osaka 2025 akan dimulai 13 April 2025 hingga 13 Oktober 2025.

Menurut catatan Tribunnews.com, saat ini terdapat sekitar 350.000 muslim dan 151 masjid di Jepang, jumlah yang cukup banyak dibandingkan 40 tahun yang lalu.

Mobil masjid dengan teknologi mutakhir bisa memuat 50 jemaah di dalamnya.

Mobil masjid ini dibuat di Jepang untuk memudahkan semua kalangan muslim melakukan salat di mana pun berada.

Konsep masjid keliling di Jepang diperkenalkan oleh Yasu Project menjelang Olimpiade Tokyo 2020. 

Masjid keliling pertama diluncurkan pada Juli 2018 di Prefektur Chiba. 

Ini dirancang untuk mengakomodasi atlet dan pengunjung Muslim selama Olimpiade, menyediakan tempat yang tenang untuk beribadah.

Sejak itu, masjid keliling telah digunakan di berbagai acara dan lokasi di seluruh Jepang, membantu mengatasi kekurangan masjid permanen, terutama di luar Tokyo.

Ini adalah inisiatif yang fantastis untuk mendukung komunitas Muslim dan mempromosikan pemahaman antaragama. (Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini