Meski rumah mereka hancur dan kehidupan mereka telah terganggu, banyak yang tetap ingin kembali ke tanah mereka dan mulai membangun kehidupan baru setelah gencatan senjata yang membawa harapan baru bagi masa depan Gaza.

Lufthansa Lanjutkan Penerbangan ke Tel Aviv Mulai 1 Februari
Dikutip dari Al Arabiya, Lufthansa, maskapai penerbangan asal Jerman, mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv, Israel, mulai 1 Februari 2025.
Keputusan ini diambil setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diumumkan oleh para mediator.
Namun, meskipun penerbangan ke Tel Aviv akan dilanjutkan, Lufthansa menyatakan bahwa penangguhan penerbangan ke dan dari Teheran, Iran, akan tetap berlaku hingga 14 Februari 2025.
Selain itu, penerbangan ke Beirut, Lebanon, juga akan tetap dibatalkan hingga 28 Februari 2025.
Keputusan ini mencerminkan upaya Lufthansa untuk menyesuaikan operasi penerbangannya dengan situasi terkini di kawasan tersebut.
Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata
Pada Rabu (15/1/2025) Israel dan kelompok Palestina Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata, menurut pernyataan dari Israel, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Reaksi 18 Pemimpin Dunia atas Gencatan Senjata Israel-Hamas: Biden, Trump, dan Erdogan
Kesepakatan ini dicapai setelah lebih dari 460 hari perang yang menghancurkan Gaza.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025).
Dia menambahkan bahwa mekanisme gencatan senjata masih dibicarakan dengan Israel dan Hamas.
Tahap pertama kesepakatan ini akan berlangsung selama enam minggu dan mencakup beberapa langkah penting.
Pertama, akan ada pertukaran tahanan terbatas antara Israel dan Hamas, diikuti dengan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza dan pengiriman bantuan ke wilayah kantong tersebut.
Sebanyak 33 tawanan Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun yang ditangkap pada serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, akan dibebaskan.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina, termasuk mereka yang dihukum seumur hidup.