Konflik Palestina Vs Israel

Ledakan Guncang Pangkalan Militer Israel di Gurun Negev, Tentara IDF Ambruk Kena Bom Hizbullah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi tentara Israel yang luka parah dari helikopter ke ambulans setelah ledakan besar mengguncang pangkalan militer Israel di Gurun Negev, Israel Selatan, Rabu (15/1/2025) malam. Ledakan berasal dari bom-bom yang disita dari Hizbullah.
Evakuasi tentara Israel yang luka parah dari helikopter ke ambulans setelah ledakan besar mengguncang pangkalan militer Israel di Gurun Negev, Israel Selatan, Rabu (15/1/2025) malam. Ledakan berasal dari bom-bom yang disita dari Hizbullah.

Hal itu berkaitan dengan perjanjian gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.

Utusan Khusus Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein, mengatakan tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan.

“Pengerahan tentara Lebanon ke Lebanon selatan akan dilakukan dan Israel akan mundur ke Garis Biru ketika masa gencatan senjata berakhir tanggal 27 Januari,” kata Hochstein saat rapat di Lebanon, dikutip dari Maariv yang mengutip Al Awsat, pekan ini.

“Makna perjanjian ini ialah bahwa satu-satunya entitas yang memiliki senjata di Lebanon adalah negara dan akan melarang partai dan milisi di Lebanon memiliki senjata.”

Hochstein menegaskan perjanjian itu akan berlaku di seluruh wilayah Lebanon tanpa terkecuali.

Dia menyebut ambiguitas dalam tafsir klausul perjanjian yang hanya terbatas di area selatan Sungai Litani itu tidak cocok dan bertentangan dengan apa yang tertulis dalam perjanjian.

Lalu, utusan AS itu menjelaskan bahwa senjata, fasilitas militer, dan terowongan Hizbullah harus dimiliki oleh tentara Lebanon. Dia berujar aset-aset itu sebaiknya dihancurkan.

Pernyataan Hochstein itu muncul setelah Wakil Ketua Dewan Politik Hizbullah Mahmoud Kamati mengancam akan membatalkan gencatan senjata dengan Israel.

“Kami memberikan kesempatan 60 hari kepada mekanisme baru dan hukum internasional untuk melindungi Lebanon, kami berjanji untuk sabar selama 60 hari, tetapi hari ke-61 akan sepenuhnya berbeda,” kata Kamati.

Menurut laporan MTV Lebanon, Hochstein diperkirakan akan menyodorkan usulan besar. Usulan itu adalah memperpanjang gencatan senjata dan penarikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yakni selama 60 hari lagi.

Baca juga: AS Alokasikan Bantuan Militer ke Lebanon Rp1,5 T demi Lemahkan Hizbullah

Usulan itu keluar karena tentara Lebanon tidak bisa mengerahkan 10.000 personel ke Litani selatan.

Sementara itu, Al Joumhuriya melaporkan sudah ada lebih dari pelanggaran oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak gencatan senjata diberlakukan sekiar sebulan lalu.

AS Klaim IDF mulai mundur

Hochstein mengklaim IDF mulai menarik diri dari Lebanon.

“Militer Israel mulai mundur dari Naqura dan kembali ke Israel hari ini, selatan Garis Biru,” kata Hochstein dikutip dari The Times of Israel. Garis biru adalah garis demarkasi di perbatasan Israel-Lebanon.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini