TRIBUNNEWS.COM - China mengumumkan akan mengadakan pembicaraan trilateral dengan Rusia dan Amerika Serikat (AS) untuk membahas isu nuklir Iran.
Pertemuan itu diselenggarakan di tengah meningkatnya ketegangan internasional mengenai program nuklir Teheran.
Pertemuan ini dijadwalkan akan berlangsung di Beijing pada Jumat (14/3/2025).
Wakil menteri luar negeri dari kedua negara dijadwalkan hadir, Al Jazeera melaporkan.
Langkah ini mengikuti sesi tertutup Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang diadakan oleh negara-negara Barat terkait program nuklir Iran.
Fokus utama dari pembicaraan ini adalah untuk mendiskusikan perkembangan terkait program nuklir Iran serta pencabutan sanksi yang diberlakukan terhadap negara tersebut.
Teheran sudah lama membantah tuduhan, mereka berupaya mengembangkan senjata nuklir.
Meskipun demikian, kekhawatiran tetap ada.
Kalangan negara-negara Barat tidak bisa mengesampingkan persoalan ini.
Mereka menilai langkah-langkah Iran dalam mengembangkan program nuklirnya semakin berbahaya.
Menurut laporan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Iran telah mempercepat pengayaan uranium hingga mencapai kemurnian 60 persen, mendekati tingkat senjata nuklir yang diperkirakan sekitar 90 persen.
Baca juga: Presiden Iran Pezeshkian Ogah Berunding dengan Trump meski Dapat Ancaman: Terserah!
Pertemuan yang akan dilangsungkan di Beijing ini juga menjadi perhatian utama karena menambah ketegangan dalam hubungan internasional.
Sebelumnya, AS telah meningkatkan tekanan terhadap Iran untuk menyetujui kesepakatan baru yang akan mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.
Hubungan antara Iran dan Rusia semakin erat sejak dimulainya perang Ukraina pada 2022, dengan keduanya menjalin perjanjian kerja sama strategis.