Aktor Jepang Tanggapi Tewasnya WNI Pengendara Motor di Jepang

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WNI KECELAKAAN - Aktor Jepang, Takachi Noboru (60), memperkirakan, peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menimpa WNI di Jepang  akan semakin banyak terjadi di masa mendatang.
WNI KECELAKAAN - Aktor Jepang, Takachi Noboru (60), memperkirakan, peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menimpa WNI di Jepang akan semakin banyak terjadi di masa mendatang.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TOKYO, TRIBUNNEWS.COM – Seorang pemuda Indonesia berusia 22 tahun meninggal dalam kecelakaan motor pada Sabtu malam (22/3/2025).

Korban yang tidak memiliki SIM dan tidak mengenakan helm sehingga pilih kabur saat diperhatikan polisi.

Aktor terkenal Jepang, Takachi Noboru (60), menanggapi kejadian ini dengan menyatakan bahwa kecelakaan semacam itu akan semakin sering terjadi di masa mendatang.

"Seorang pria meninggal setelah dikejar oleh mobil polisi dengan dua penumpang tanpa perlindungan apa pun (Red. Tak pakai helm). Itu seperti suku yang melarikan diri di tahun 80-an. Ketika saya berpikir bahwa hal seperti itu ternyata masih ada, pengemudi itu adalah warga negara asing," tulis Takachi di akun X (Twitter)-nya pada Senin (24/3/2025).

Takachi menyampaikan pendapatnya terkait kasus seorang warga negara Indonesia yang mengalami kecelakaan fatal di Kota Hiroshima setelah dikejar mobil polisi.

Baca juga: Polri Kembali Imbau Masyarakat Tak Mudik Pakai Sepeda Motor, Ingatkan Tingkat Kecelakaan Tinggi

"Saya pikir hal semacam ini akan meningkat di masa depan," ujarnya.

"Jika orang-orang dari luar negeri datang ke Jepang, itu akan menjadi tragedi bagi kedua belah pihak jika mereka tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang hukum Jepang," katanya.

Menurut beberapa laporan, korban bernama Tuppak Hamonangan Nami Padang, seorang warga negara Indonesia berusia 22 tahun.

Selain itu, Takachi juga memperbarui akun X-nya pada 23 Maret lalu dengan pendapat pribadi mengenai inbound tourism (kunjungan wisatawan asing ke Jepang).

"Saya rasa saya tidak harus mengatakan ini, tetapi saya berharap Jepang tidak lagi meningkatkan penerimaan wisatawan asing," tulisnya.

"Bagi orang-orang seperti saya yang sering pergi ke pedesaan pada akhir pekan untuk bekerja, itu adalah beban besar. Hotel dan transportasi cepat penuh, serta menjadi mahal!

Saya merasa situasi ini akan semakin buruk... Permisi! Permisi. Saya mengatakannya," ungkap Takachi, yang lahir di Kochi, Jepang.

"Saya yakin banyak orang yang berpikir demikian, dan saya salah satunya. Saya benar-benar tidak ingin melakukan perjalanan bisnis. Terima kasih atas postingan yang berani," tulisnya dalam menanggapi komentar orang lain.

"Saya setuju. Saya tidak berpikir ini diskriminatif, tetapi saya yakin perlu ada pengendalian terhadap pariwisata yang berlebihan. Mungkin ada lebih banyak turis asing di Tokyo, lalu apa yang bisa saya dapatkan dari Jepang? Saya pikir daerah pedesaan sudah cukup kaya," tambahnya.

Takachi, yang memiliki nama asli Joji Osaki, diketahui memiliki ayah tiri seorang pemimpin Yakuza.

Pada 24 Juni 2016, ia ditangkap di sebuah hotel di Yokohama karena dicurigai memiliki stimulan dan ganja. Pada saat yang sama, polisi juga menemukan dugaan perzinahan.

Kasus kecelakaan yang menimpa WNI tersebut menjadi bahan diskusi di berbagai forum komunitas, termasuk grup Pencinta Jepang.

Bagi yang ingin berpartisipasi dalam diskusi, dapat mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email tkyjepang@gmail.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini