TRIBUNNEWS.COM - Meski banyak masalah dan musibah yang terjadi di Indonesia jelang pergantian tahun 2015, namun torehan prestasi pun tetap ditunjukkan putra putri bangsa ini. Belum lama ini, salah satu siswa dari Sekolah Kristen IPEKA kembali menorehkan prestasi internasional dengan meraih medali perak pada International Junior Science Olympiad (IJSO) yang berlangsung awal Desember 2014 di Mendoza, Argentina.
Patrick Bryan Nugraha (14 tahun), siswa SMP IPEKA International Christian School (IICS), berhasil menjadi salah satu yang terbaik di antara 185 peserta dari 32 negara. Sebelumnya, Patrick Bryan Nugraha memenangi medali emas untuk bidang Fisika pada kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014 di Padang pada Mei lalu.
Atas prestasi tersebut, Patrick berhak mengikuti seleksi calon peserta mewakili Indonesia pada ajang IJSO 2014 selama dua minggu. Dari hasil seleksi tersebut, Patrick masuk dalam 12 peserta yang akan mewakili Indonesia di Mendoza. Ia merupakan satu-satunya wakil dari DKI Jakarta. Kedua belas peserta terpilih ini harus mengikuti kembali pembinaan selama 2 bulan dengan bimbingan dari para dosen beberapa universitas terkemuka di Indonesia.
“Selama persiapan, saya menghadapi berbagai kesulitan, karena saya tidak menguasai biologi dan kimia. Dengan pembinaan dan persiapan selama 3 bulan dari dosen-dosen yang berpengalaman, saya mendapatkan materi yang seharusnya diajarkan pada saat kuliah dan itu tentu tidak mudah. Namun, akhirnya saya dapat melewati kesulitan itu dengan bantuan para dosen, teman-teman serta dukungan dan doa dari keluarga. Selama perlombaan sendiri tantangan terbesar adalah bagaimana kita bisa mengendalikan diri dengan tetap tenang dan tidak terintimindasi oleh lawan,” ujar Patrick yang beberapa kali juga memenangi Silver Medals di Kompetisi ICAS (International Competition and Assesment for Schools) Mathematics.
International Junior Science Olympiad (IJSO) merupakan olimpiade tahunan yang biasanya diadakan tiap awal Desember dengan memperlombakan bidang sains seperti fisika, kimia, dan biologi untuk siswa-siswi berusia sekitar enam belas tahun atau lebih muda. Kompetisi IJSO ini melibatkan juri-juri yang berasal dari institusi pendidikan di Argentina yang disebut RECREO. Penyelenggaraan IJSO 2014 adalah yang kesebelas kalinya. Sebelumnya diadakan di Pune, India pada 2013. Para peserta yang dapat mengikuti kompetisi IJSO merupakan para pemenang ajang OSN yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).