TRIBUNNEWS.COM – Tak disangka sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Namun bagi Anda yang mengalami gejala diabetes, menjalankan puasa tanpa pengawasan dokter tentu akan berbahaya.
Apabila biasanya Anda dianjurkan untuk makan dengan teratur, bagi diabetesi akan ada perubahan besar pada pola makan.
Jika tidak dipantau, pada beberapa kasus diabetesi bisa mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah yang menurun drastis selama berpuasa. Atau sebaliknya, penyandang juga bisa mengalami kenaikan gula darah secara singkat sehingga cukup berbahaya bagi tubuh. Kondisi ini disebut hiperglikemia.
Dilansir dari Klik Dokter, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar puasa berjalan lancar walaupun Anda adalah seorang penyandang diabetes.
Pilihlah karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh
Mengapa? Agar tidak menyebabkan komplikasi, penyandang diabetes harus rajin mengontrol gula darah.
Karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh dapat membuat kandungan gula darah tidak menurun terlalu cepat. Beberapa sumber karbohidrat tersebut seperti beras merah dan oatmeal.
Rutin memeriksa kadar gula darah
Pastinya hal ini penting untuk Anda perhatikan karena dapat menghindarkan penyandang diabetes mengalami hipoglikemia ataupun hiperglikemia.
Aktif berolahraga
Memang berat berolahraga ketika menjalankan ibadah puasa. Tapi, akan lebih baik Anda tetap melakukan kegiatan ini sebelum sahur atau setelah berbuka.Setidaknya pakailah 30 menit waktu Anda tiap harinya untuk jogging.
Bagaimana olahraga bisa membuat gula darah normal? Ketika berolahraga, detak jantung meningkat dan otot pada tubuh menggunakan gula sebagai sumber energi. Hal ini tentu bisa menurunkan gula darah.
Bukan itu saja, olahraga juga meningkatkan sensitivas tubuh terhadap insulin. Pastikan sebelum berolahraga, ketahui kemampuan tubuh Anda dengan berkonsultasi pada dokter.
Konsumsi obat sesuai anjuran dokter
Tidak cuma rutin mengecek gula darah, Anda wajib komsumsi obat antidiabetes secara teratur, sesuai dengan saran dokter. Tujuannya untuk mengurangi risiko kondisi yang lebih serius.
Makan tetap 3 kali sehari
Perlu diketahui, frekuensi makan akan tetap dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, hanya saja waktunya yang bergeser. Makan pagi diganti makan saat sahur. Kemudian, makan siang adalah saat buka puasa dan yang terakhir adalah makan setelah salat tarawih.
Sebaiknya waktu makan sahur tidak terlalu jauh dengan waktu subuh. Pasalnya, pengosongan lambung bisa menyebabkan kadar gula dalam darah juga menurun terlalu lama.
Untuk makan setelah salat tarawih, sebaiknya hindari makanan yang tinggi kalori dan pilih buah atau sayur yang kandungan airnya lebih banyak untuk menggantikan cairan Anda yang hilang selama puasa.
Anda juga membutuhkan asupan nutrisi yang tepat untuk membantu gula darah tetap terjaga dan puasa tetap lancar. Nutrisi makanan pengganti yang dapat dikonsumsi adalah Diabetasol.
Tersedia dalam bentuk susu, snack bar, dan sweetener, Diabetasol mengandung Vitadigest sebagai karbohidrat lepas lambat, serta indeks glikemik yang rendah pas dapat membuat kadar gula darah terkontrol dan membuat kenyang lebih sehingga puasa Anda tetap lancar.
Bagi Anda penyandang diabetes, tidak perlu khawatir ketika ingin berpuasa. Anda tetap bisa berbuka dengan makanan kesukaan Anda serta lengkapi sahur dan sebelum tidur dengan Diabetasol.
Penulis: Dana Delani