TRIBUNNEWS.com – Kalau bicara tentang takjil, es buah dan kolak pasti muncul di urutan pertama. Bagi diabetesi, Anda masih bisa mencicipi kolak asalkan dengan mengikuti batasan tertentu. Agar gula darah normal, hindari penggunaan santan dan gula dalam kolak agar tidak memicu komplikasi diabetes.
Kemudian apabila dalam satu porsi sudah mengandung ubi, pisang, dan kolang-kaling, jangan dikonsumsi semuanya. Pilih saja salah satu karbohidrat, seperti pisang agar tidak menaikkan gula darah.
Namun, ada saatnya Anda bosan dengan makanan takjil yang itu-itu saja. Tidak ada salahnya mencoba sesuatu yang anti-manstream, salah satunya adalah yoghurt.
Di bulan Ramadan, yoghurt memang kalah pamor dibandingkan es buah dan kolak padahal manfaatnya bagi kesehatan sangat beragam, khususnya untuk para diabetesi. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, makan yoghurt saat berbuka puasa bukanlah masalah.
Berikut berbagai manfaat yang bisa kita dapat dari minuman probiotik ini.
Kandungan serat tinggi
Bagi diabetesi, sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi selama bulan puasa karena dapat membuat Anda kenyang lebih lama sekaligus menjaga gula darah normal.
Yoghurt memiliki kelebihan itu. Dengan kandungan seratnya, yoghurt dapat mengoptimalkan saluran cerna dan menstabilkan gula darah ketika berbuka.
Memiliki bakteri baik untuk usus
Seperti diketahui, yoghurt dikenal sebagai minuman probiotik yang memiliki bakteri baik dan dapat memperlancar metabolisme Anda. Tak hanya itu, kinerja usus pun membaik sehingga puasa tetap aman selama 12 jam karena bakteri yang tidak mencerna makanan.
Sumber kalsium
Meski bentuknya lebih kental dibandingkan susu, namun yoghurt masih termasuk ke dalam produk susu sehingga memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Zat ini baik untuk tulang dan gigi Anda.
Tidak cuma itu, yoghurt juga kaya akan protein dan vitamin, salah satunya vitamin B12 yang dapat menjaga kesehatan saraf dan mata. Walau amat baik bagi tubuh, diabetesi tidak boleh asal memilih jenis yoghurt karena biasanya produk olahan sudah bercampur dengan gula yang tinggi sehingga bisa berujung pada komplikasi.
Pilihlah yoghurt rendah lemak atau murni tanpa varian rasa. Kandungan lemak jenuh pada minuman ini dapat berbahaya bagi tubuh.
Kemudian, berdasarkan Department of Agriculture batasan konsumsi yoghurt dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 1 cangkir. Anda pun dapat menambahkan buah-buahan segar seperti pisang, apel, dan kurma sampai granola ke dalam yoghurt untuk menghilangkan rasa hambar.
Agar ketika puasa, tubuh tetap memiliki nutrisi yang lengkap, pilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah dan kaya serat, serta hindari karbohidrat sederhana dan gula. Bila perlu, ganti konsumsi gula dengan pemanis rendah kalori yang lebih sehat.
Diabetesi pun bisa mengonsumsi nutrisi makanan pengganti bagi diabetes yang bisa didapatkan dari Diabetasol. Dengan kandungan Vitadigest dan indeks glikemik rendah, asupan gizi ini dapat menjaga kadar gula darah dan dianjurkan konsumsi dua kali sehari, sebelum tidur dan untuk lengkapi sahur Anda.
Penulis: Dana Delani