TRIBUNNEWS.COM - Selama bekerja di rumah, kamu punya lebih banyak waktu untuk menyiapkan makanan bernutrisi seimbang, khususnya kebutuhan serat dari buah-buahan dan sayuran.
Kini, kembali ngantor di era new normal mengharuskan kamu untuk memenuhi asupan serat harian. Pasalnya, manfaat serat sangatlah banyak. Salah satunya dapat meningkatkan imun tubuh.
Meski begitu, sebagian besar orang memilih untuk melewatkan asupan serat. Di Indonesia, 9 dari 10 orang hanya mengonsumsi 7 gram/hari dari kebutuhan serat harian. Rata-rata asupan serat masyarakat Indonesia hanya 10,5 gram per hari, padahal yang dianjurkan untuk orang dewasa sekitar 25 gram per hari.
Agar konsumsi serat selama new normal tetap terkendali, bawalah bekal lengkap dengan sayur dan buah ketika bekerja di luar rumah.
Namun, di tengah kesibukan, kamu cenderung memesan makanan cepat saji lewat layanan pesan antar yang tidak memiliki asupan gizi yang cukup.
Mengapa makanan berserat tinggi itu penting?
Serat sangat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan menjauhkan beragam penyakit berisiko. Selain itu, adapun lima manfaat serat lainnya yang dirangkum dari Klikdokter.
Mengatasi penyakit saluran cerna - Konsumsi serat harian yang cukup dapat menurunkan peradangan usus dan membantu mencegah penyakit saluran cerna, seperti konstipasi, radang unsur, dan sindrom iritasi usus.
Bila sistem pencernaan sehat, gizi yang masuk ke dalam tubuh pun akan terserap dengan baik dan berdampak positif untuk sistem imunitas tubuh. Hal ini sangat bermanfaat, khususnya di tengah pandemi sekarang ini.
Membuat kenyang lebih lama dan cegah obesitas - Serat akan memperlambat penyerapan gizi makanan dalam usus, sehingga kamu akan merasa kenyang lebih lama dan tidak makan berlebihan.
Studi American Journal of Clinical Nutirition menyebutkan, orang yang obesitas yang rutin makan suplemen serat mengalami penurunan berat badan rata-rata hingga 2,52 kg per bulan.
Menstabilkan kadar gula darah - Jangan sampai sibuk kerja berjam-jam membuatmu rentan menyandang diabetes. Makanan berserat tinggi mengandung indeks glikemik lebih rendah yang memperlambat penyerapan glukosa.
Dengan begitu, serat dapat mencegah peningkatan kadar gula darah setelah makan.
Menurunkan kadar kolesterol - Hati-hati, kecanduan makanan cepat saji bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL), lho! Sedangkan kadar LDL yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Serat, khususnya serat larut, akan menurunkan penyerapan kolesterol dengan mengikat asam empedu dan kolesterol di dalamnya, yang kemudian dikeluarkan lewat feses.
Mencegah kanker usus besar - Kanker usus besar adalah penyebab kematian akibat kanker terbanyak nomor tiga di dunia. Dengan konsumsi makanan bertinggi serat, kamupun terhindari dari risiko penyakit ini.
Serat tak akan dicerna, tetapi akan difermentasi di usus besar. Hasil fermentasi serat ini disebut memiliki efek antiperadangan dan antikanker.
Melihat manfaat serat di atas, tentu kamu ingin terus menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Sayangnya, beberapa karyawan sering tidak sempat membawa bekal dari rumah, apalagi membeli buah dan sayur ke pasar. Solusi praktisnya, cobalah konsumsi minuman tinggi serat yang mengandung sari buah dan sayur asli, yaitu Nutrive FiberShot.
Nutrive FiberShot merupakan minuman tinggi serat yang diformulasikan dari 16 sari buah (apel, jeruk, pir, nanas, anggur, lemon, kiwi, dan alpukat), dan sayur (timun, ubi, tomat, brokoli, wortel, bayam, labu, dan akar bit).
Kombinasi unik 16 buah dan sayur ini bermanfaat melancarkan pencernaan, memelihara fungsi saluran cerna, serta mengurangi risiko stroke, penyakit jantung, kanker usus, dan diabetes tipe 2.
Selain rasanya yang segar, kemasannya juga ringan dan praktis—cocok dibawa di tas kamu seiring aktivitas di luar rumah!
Bawa dua botol Nutrive FiberShot saat bekerja di luar rumah! Nutrive FiberShot mengandung 5 gram serat per satu botol (100 ml). Konsumsi dua botol Nutrive FiberShot per hari sama dengan memenuhi hingga ⅓ kebutuhan serat harian.
Pastikan di normal yang baru ini, bikin kamu lebih peduli dengan kesehatan. Salah satunya dengan konsumsi serat.
Penulis: Bardjan/Editor: Dana Delani