TRIBUNNEWS.COM - Kemudahan akses untuk mendapatkan informasi sekarang ini menjadi keuntungan sekaligus momok menakutkan bagi ibu hamil.
Pasalnya, di internet bertebaran banyak sekali informasi dan mitos ibu hamil, terutama seputar makanan dan minuman yang belum bisa dipastikan benar atau tidaknya. Sebut saja yogurt.
Untuk itu, mari kita gali langsung apa saja fakta-fakta mengenai yogurt berdasarkan pendapat ahli!
Benarkah mitos minum yogurt tidak memberikan manfaat?
Hal ini tidaklah benar karena yogurt memiliki berbagai manfaat untuk ibu hamil. Selain sebagai sumber protein yang baik, yogurt mengandung banyak asupan gizi di antaranya magnesium, kalsium, vitamin B, zat besi, dan masih banyak lagi.
Head of Medical KALBE Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur menjelaskan di dalam saluran cerna memang banyak sekali mikroorganisme bakteri yang jumlahnya mencapai miliaran, dan jika ditimbang beratnya mencapai 2 kg.
“Diharapkan mereka semua (bakteri dalam saluran cerna) adalah mikrobiota yang baik. Tapi pada beberapa kondisi seperti pengaruh makanan, infeksi diare dan lain-lain bisa membuat flora usus akan berubah. Semakin banyak bakteri jahat maka semakin tidak sehat saluran cernanya,” ujar dr. Muliaman.
Dengan meningkatkan bakteri baik, kesehatan usus akan semakin terjaga.
“Cara meningkatkannya dengan memberikan bakteri baik dari luar. Inilah yang disebut probiotik. Umumnya, ada 2 jenis probiotik yang dimasukan ke dalam makanan, yaitu bifidobacterium dan lactobacillus,” ujar dr. Muliaman.
Bifidobacterium, tambah dr. Muliaman, sangat bagus bagi bayi dan anak. Sedangkan lactobacillus adalah probiotik yang banyak didapatkan dari fermentasi makanan seperti tempe, kimchi, acar, ragi, tape, dan yogurt.
“Kalau seandainya lactobacillus dalam yogurt itu stabil sampai di usus, maka akan bisa membantu jumlah lactobacillus di saluran cerna,” ujar dr. Muliaman.
Benarkah mitos bahwa yogurt berbahaya bagi penderita maag?
Banyak masyarakat yang menganggap bahwa mengonsumsi yogurt sangatlah berbahaya bagi penderita maag. Tapi lagi-lagi, menurut dr. Muliaman, mitos ini adalah salah.
Yogurt dan susu sebenarnya mempunyai pH sekitar 6-7, dan itu masih di dalam batas normal. Pada penderita maag biasanya pH lambungnya sangat asam hingga bisa sampai pH 4.
“Bukannya berbahaya, pada beberapa referensi menyebutkan bahwa susu adalah antacid alami. Artinya susu tidak akan memperparah penderita maag. Jadi tidak benar kalau yogurt dan susu berbahaya bagi penderita maag,” ungkapnya.
Walau begitu, dr. Muliaman menjabarkan jika pada beberapa kasus mungkin ada orang yang tidak tahan laktosa atau gula susu.
“Tapi itu prosesnya di usus. Mereka yang menderita ini bisa jadi diakibatkan susu yang gagal difermentasi karena tidak ada atau kurangnya enzim laktase. Sehingga bagi ibu hamil yang sudah lama tidak minum susu, ketika minum susu dalam jumlah banyak, beberapa dari mereka akan kembung dan diare, tapi saya tekankan itu bukan maag,” ujar dr. Muliaman.
Benarkah mitos yogurt tidak bagus untuk janin?
Mitos ibu hamil lainnya yang berkembang di masyarakat menyebutkan kalau yogurt tidak baik untuk janin.
“Ini juga salah. Menurut banyak penelitian, ibu hamil yang rutin mengonsumsi susu atau minuman yogurt bisa merasakan efek positif terhadap janinnya di kemudian hari seperti mengurangi gejala alergi pada si kecil di kemudian hari. Itu semua berkat kandungan probiotik di dalam yogurt,” ujar dr. Muliaman.
Benarkah mitos bahwa gula dalam yogurt menyebabkan ibu hamil obesitas?
dr. Muliaman mengungkapkan pada ibu hamil yang sudah mengalami kegemukan pada saat trimester akhir kehamilan harus memperhatikan semua asupannya, yang kebanyakan disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis.
“Daripada berhenti mengkonsumsi susu atau minuman yogurt lebih baik mengurangi takaran nasi, mengurangi snacking donat, atau minuman yang manis. Karena sebenarnya satu gelas susu atau minuman yogurt kalorinya sama dengan satu buah donat. Yang perlu diingat, di dalam susu dan yogurt mengandung protein, vitamin dan mineral untuk kehamilan, sedangkan di dalam donat hanya ada gula,” ungkapnya.
Jika informasi dan mitos mengenai yogurt di atas tidak benar, lantas seperti apa manfaat yogurt untuk ibu hamil dan bayinya?
Ternyata ada banyak sekali kandungan yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil. “Ada kandungan protein, vitamin, dan mineral. Dua kandungan ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil untuk perkembangan dan pertumbuhan bayinya,” ujar dr. Muliaman.
Untuk takaran yang tepat, ungkap dr. Muliaman, yogurt sendiri hanya berfungsi sebagai snack dan sebaiknya dikonsumsi dua kali sehari.
“Bahkan untuk mempermudah ibu hamil kini telah tersedia yogurt berbentuk powder untuk kehamilan yang jika dikonsumsi bisa mendapatkan manfaat susu untuk kehamilan,” ujarnya.
Yogurt powder tersebut bisa ditemukan pada PRENAGEN yogurt, yakni minuman yogurt bubuk pertama bagi ibu hamil yang memberikan manfaat yogurt, sekaligus menjadi solusi bagi ibu hamil yang sering mengalami morning sickness.
Menghadirkan rasa strawberry blush nan segar sekaligus lezat, PRENAGEN yogurt bisa menjadi andalan bagi ibu hamil untuk melengkapi asupan nutrisi setiap harinya yang hilang akibat gejala mual dan muntah.
Makin lengkap dan penuh inovasi, yogurt powder yang berbahan dasar susu fermentasi ini dilengkapi vitamin B6, protein, asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, dan omega 3 yang baik bagi perkembangan janin.
Untuk mengkonsumsinya sendiri cukup larutkan PRENAGEN yogurt dengan air sehingga terasa segar saat diminum.
Sebagai ibu hamil zaman now, sebaiknya lebih bijak memilih informasi mengenai asupan gizi yang baik atau tidak.
Penulis: Firda Fitri Yanda/Editor: Dana Delani