TRIBUNNEWS.COM - Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat memengaruhi tumbuh kembang anak. Ini merupakan faktor penting karena pola asuh turut berpengaruh terhadap perkembangan anak, mulai dari sisi mental, fisik, hingga kecerdasan anak.
“Pola asuh orang tua bisa memengaruhi ke perilaku, emosi, dan juga cara berpikir anak. Bukan faktor tunggal, tapi memang bisa memengaruhi. Jadi, ini merupakan fakta,” jelas Ikhsan Persada, Psikolog dari KlikDokter.
Hal ini tentunya sejalan dengan tema besar Hari Anak Nasional 2023, yaitu Anak Indonesia Bangkit Bergerak, Maju Serentak, Selamanya Berdampak sehingga anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pola asuh yang tepat untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
Nah, dalam dunia psikologi terdapat empat pola asuh orang tua terhadap anak. Yuk, simak, Bun!
Otoritatif
Pola asuh otoritatif atau dikenal sebagai pola asuh demokratis menerapkan pola komunikasi dua arah yang terjalin dengan baik antara orang tua dan anak.
Hal ini membuat terciptanya keseimbangan antara permintaan, aturan, atau batasan yang diberikan orang tua dengan respon serta konsekuensi ketika batasan tersebut dilanggar yang juga telah disepakati bersama anak.
Dengan begitu, anak yang tumbuh dengan pola asuh ini memiliki kepribadian mandiri, bertanggung jawab, disiplin, percaya diri serta tingkat prestasi akademik yang baik.
Otoriter
Pola asuh otoriter cenderung menerapkan peraturan yang ketat dan hukuman yang tegas jika tidak mengikuti aturan yang dibuat tanpa memedulikan atau mendengar pendapat serta keinginan anak.
Parenting style seperti ini membentuk anak tumbuh sebagai pribadi yang patuh dan disiplin tetapi tidak terbiasa dalam membuat keputusan sendiri dan takut mengungkapkan pendapatnya.
Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif cenderung menempatkan diri sebagai teman sehingga kerap menghindari konflik dan memanjakan anak. Dengan pola asuh seperti ini, orang tua memberikan perhatian yang lebih tetapi tidak menerapkan disiplin yang tepat dengan harapan anak tetap bisa dekat layaknya dengan teman.
Anak yang tumbuh dengan pola asuh permisif akan tumbuh menjadi pribadi dengan self-esteem yang tinggi serta kreatif karena terbiasa bebas mengekspresikan dirinya dalam berbagai hal.
Namun, jika dibiarkan dalam jangka panjang, anak bisa bersikap egois dan agresif terlebih jika keinginannya tidak dipenuhi.
Tanpa terlibat
Tipe pola asuh lainnya yaitu uninvolved-neglectful atau abai dan cuek terhadap perkembangan anak sehingga memberikan kebebasan sepenuhnya dan tidak peduli kepada anak.
Anak yang tumbuh dengan pola asuh ini tidak memiliki waktu yang berkualitas dengan orang tua, tidak memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua, serta cenderung hanya dipenuhi kebutuhan fisiknya saja.
Orang tua yang menerapkan pola asuh abai seperti ini tidak memiliki kedekatan emosional dengan anak sehingga membentuknya menjadi pribadi yang mandiri dan gigih, tetapi memiliki kemampuan bersosialisasi yang kurang baik dan rasa percaya diri yang rendah.
Melansir dari KlikDokter, pola asuh otoritatif dinilai sebagai yang paling ideal dalam mendukung tumbuh kembang serta kecerdasan anak. Namun, dalam penerapannya Bunda tentu memerlukan banyak usaha dan kesabaran.
Meski demikian, pola asuh lainnya sebenarnya juga bisa diterapkan asal disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan anak. Terlebih, apa yang berhasil diterapkan kepada anak saat ini juga mungkin tidak berhasil dalam satu atau dua tahun kedepan seiring pertumbuhan anak.
Untuk itu, Bunda bisa menerapkan pola asuh yang fleksibel dengan tetap mengedepankan kepentingan anak dalam mendukung tumbuh kembangnya, ya!
Selain itu, penerapan pola asuh juga perlu mempertimbangkan usia anak. Bunda juga perlu memahami pola asuh yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan usia tertentu. Misalnya, penerapan pola asuh otoritatif yang cocok diterapkan pada anak usia dini.
Nah, selain dengan pola asuh, stimulasi atau rangsangan yang tepat sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan kecerdasan anak sehingga dapat berkembang dengan baik.
Tidak hanya itu, tumbuh kembang anak juga perlu didukung dengan nutrisi seimbang agar kesehatan anak terjaga, termasuk dengan memberikan susu bernutrisi berkualitas, seperti susu bubuk Morinaga Chil*Go!.
Susu kualitas Jepang yang enak bernutrisi ini diperkaya dengan kandungan Serat Pangan Inulin, tinggi Vitamin A, C, E serta Zink yang mendukung kesehatan anak terutama berkontribusi dalam pembentukan sel imun, melindungi saluran pencernaan, dan mengoptimalkan fungsi normal daya tahan tubuh anak.
Tak ketinggalan juga kandungan nutrisi seperti minyak ikan, Omega 3, Omega 6, Kolin yang terdapat pada susu bubuk Morinaga Chil*Go! turut mendukung kecerdasan anak, serta dilengkapi Tinggi Kalsium, 14 Vitamin, dan 7 Mineral untuk mendukung tumbuh kembang dengan pilihan rasa Madu dan Vanila yang enak banget
Selain susu bubuk, Morinaga Chil*Go! juga tersedia dalam kemasan susu cair steril yang praktis untuk dibawa saat bepergian bahkan untuk bekal anak. Susu cair Morinaga Chil*Go! dengan pilihan rasa manis yang pas seperti Cokelat, Vanila, dan Stroberi dengan 9 Vitamin & Mineral untuk mendukung pencernaan sehat dan daya tahan tubuhnya.
Saatnya wujudkan Anak Indonesia Bangkit Bergerak, Maju Serentak, Selamanya Berdampak dengan pola asuh yang tepat dan nutrisi yang optimal.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Vincentius Haru