TRIBUNNEWS.COM - Ibadah puasa merupakan kewajiban bagi setiap umat Muslim yang mampu menjalankannya. Anak-anak pun bisa mulai berpuasa sejak dini, dengan harapan ia terbiasa menjalankan kewajibannya sebagai muslim di kemudian hari.
Umumnya, anak-anak bisa mulai diajarkan untuk mengikuti berbagai kegiatan di bulan puasa saat memasuki usia 3-5 tahun. Pada proses belajar berpuasa, peranan orang tua dalam menjaga dan mencukupi asupan nutrisi anak sangatlah penting agar tumbuh kembang dan kesehatan mereka tetap terjaga.
Menurut penelitian dari Baylor College of Medicine, orang tua harus menilai kemampuan anak untuk berpuasa berdasarkan kesehatan mereka, tingkat aktivitas, toleransi terhadap lapar, dan frekuensi makan.
Pada umumnya, ketika seseorang tidak mendapatkan asupan kalori selama beberapa jam, glukosa dalam tubuh–yang menjadi sumber energi utama otak– akan habis. Hal ini juga dapat terjadi pada si Kecil yang baru mulai mencoba berpuasa.
Saat belajar berpuasa, seorang anak membutuhkan lebih banyak cairan dan sumber energi untuk menjaga tubuh tetap sehat, terutama untuk perkembangan otak.
Inilah mengapa orang tua memiliki peran kunci dalam menyusun menu makanan yang bergizi seimbang bagi anak saat sahur dan buka puasa.
Dengan memberikan asupan nutrisi yang tepat, anak akan lebih kuat dalam menahan lapar, memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari, dan proses tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan optimal.
Baca juga: Bunda, Ini Lho Manfaat Protein dalam Susu Pertumbuhan untuk Si Kecil
Nutrisi penting saat si kecil berpuasa
Saat berpuasa, tubuh anak perlu beradaptasi dengan pola makan yang berbeda dari biasanya serta berkurangnya asupan makanan dan cairan di siang hari
Karena itu, pastikan bahwa menu sahur dan berbuka anak dilengkapi dengan nutrisi yang seimbang. Namun, bukan berarti Bunda harus membuat anak-anak makan berlebihan.
Pertama-tama, hindari makanan tinggi gula dan garam, serta batasi konsumsi minuman berkarbonasi, pedas dan digoreng untuk mengurangi gangguan pencernaan dan mengurangi resiko dehidrasi.
Lalu yang terpenting, pastikan bahwa nutrisi yang tepat disediakan agar anak tetap sehat dan bugar selama berpuasa. Nutrisi ini tidak hanya mendukung fungsi tubuh yang optimal, tetapi juga membantu menjaga tingkat energi dan konsentrasi si kecil selama beraktivitas sehari-hari.
Nah, berikut adalah 4 jenis nutrisi penting yang perlu dipenuhi anak selama bulan puasa.
1. Protein
Protein adalah makronutrien yang berperan penting dalam pertumbuhan anak. Menurut penelitian, asupan protein menjadi faktor yang memengaruhi berat badan dan tinggi badan dan individu dengan asupan rendah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap stunting.
Protein sangat penting dalam banyak fungsi tubuh, termasuk pemulihan dan perbaikan jaringan otot, kulit, organ, darah, rambut, dan kuku. Dari 20 asam amino yang membentuk protein, tubuh dapat memproduksi 11, sementara sembilan lainnya harus diperoleh dari makanan.
Maka itu, penting bagi Bunda untuk menyiapkan sumber protein yang baik selama si kecil berpuasa, seperti makanan yang berasal dari daging, ikan, telur, atau minuman seperti susu.
Dengan makanan yang tinggi protein sebagai menu sahur, anak juga dapat terbantu untuk kenyang lebih lama.
2. Zat Besi
Selain protein, zat besi sangat penting untuk tetap dikonsumsi oleh anak saat berpuasa. Kandungan ini penting untuk pertumbuhan otak, terutama dalam meningkatkan kemampuan mengingat dan belajar.
Zat besi juga diperlukan untuk membentuk sel darah merah yang sehat dan menjaga daya tahan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat mengakibatkan kelelahan dan penurunan konsentrasi. Inilah mengapa zat besi menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk dipenuhi ketika berpuasa.
Bunda bisa memilih sumber zat besi yang baik pada makanan untuk anak, antara lain daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.
Baca juga: Bunda, Ini 3 Manfaat Susu Pertumbuhan Agar Si Kecil Siap Belajar Tatap Muka!
3. Kalsium
Salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh selama proses pertumbuhan dan perkembangan adalah kalsium. Zat ini berperan penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat pada anak.
Menurut Akademi Kedokteran Nasional di Amerika Serikat, kebutuhan kalsium harian anak usia 1-3 tahun adalah sebanyak 700 mg, sementara usia 4-8 tahun 1.000 mg. Sumber kalsium yang baik meliputi produk susu, keju, yoghurt, dan sayuran hijau.
4. Vitamin A, C, D, dan E
Vitamin A, C, D, dan E berperan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Vitamin A baik untuk kesehatan mata, vitamin C mendukung sistem kekebalan tubuh, vitamin D penting untuk penyerapan kalsium, dan vitamin E merupakan antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Jadi, jangan sampai Bunda lupa untuk memberikan asupan berbagai vitamin ini saat si kecil berpuasa, ya! Vitamin-vitamin tersebut bisa dikombinasikan dalam berbagai menu sahur dan buka puasa yang bervariasi.
Untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak tercukupi, Morinaga MoriCare+ Triple Bifi cocok menjadi teman si Kecil yang sedang belajar berpuasa.
Susu pertumbuhan ini diperkaya dengan AA & DHA, Omega-3, Omega-6, Kolin, Zat Besi, dan Alfa-Laktalbumin yang bermanfaat mendukung perkembangan otak dan tubuh si kecil.
Ditambah dengan kandungan Magnesium, Vitamin D, dan Kalsium, susu pertumbuhan ini siap memenuhi kebutuhan nutrisi anak di bulan puasa nanti.
Bersama Susu Morinaga, yuk jaga asupan nutrisi sang buah hati! Dengan begitu, si Kecil dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman sambil tetap tumbuh dengan baik, karena #WaktuTakBisaKembali.
Penulis: M Fitrah Habibullah | Editor: Anniza Kemala
Baca juga: Bun, Musim Pancaroba Tiba! Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak dengan 5 Langkah Ini