News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Susu Pertumbuhan

Bonding Orang Tua dan Anak Penting untuk Dukung Kecerdasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi melakukan kegiatan bersama anak. Bonding memiliki dampak positif dalam mengoptimalkan kecerdasan anak.

TRIBUNNEWS.COM - Melakukan quality time dengan bermain atau membaca buku bersama anak rupanya memberi pengaruh yang positif dalam lingkungan keluarga. Salah satu nilai positifnya adalah dapat membentuk ikatan emosional antara orang tua dan anak atau biasa disebut bonding. 

Perlu untuk diketahui, perkembangan otak anak akan berlangsung dengan sangat optimal selama periode emas tumbuh kembangnya. Periode emas sendiri adalah durasi waktu terjadinya perkembangan massa otak sebanyak 70-80 persen. Periode ini menjadi salah satu faktor penentu yang membentuk anak di masa depan kelak. 

Periode emas anak terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau di rentang usia 0-3 tahun. Pada periode ini, bonding memiliki dampak positif dalam mengoptimalkan kecerdasan anak. 

Melansir dari sebuah penelitian oleh Dr. Felicia Low dengan judul “Bonding: A Brilliant brain builder. The Importance of Supporting Parents to Bond with Their Child from The Earliest Years”, tahun awal kehidupan anak menjadi periode penting untuk perkembangan otak. 

Sebab, dari waktu pembuahan, bayi, hingga anak-anak berusia dua tahun, otak akan mengalami pertumbuhan besar dengan kemungkinan lebih dari satu juta saraf baru terbentuk dan saling terkoneksi setiap detiknya. 

Baca juga: Yuk Bun, Lakukan Kegiatan Seru Ini Bareng Si Kecil!

Pentingnya bonding antara orang tua dan anak 

Bonding antara orang tua dan anak memiliki peran penting dalam kehidupan anak. Selain memenuhi kebutuhan dasar, anak juga membutuhkan peran emosional dari orang tua untuk tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, proses bonding diperlukan untuk mendorong perkembangan emosional  anak lebih optimal.

Melakukan bonding sejak bayi sangatlah penting karena dapat mempercepat perkembangan otak, meningkatkan imunitas tubuh, dan membantu dalam meningkatan sosio-emosional, keterampilan memecahkan masalah, dan ketahanan mental di kemudian hari.  

Proses bonding yang berlangsung secara dua arah ini sudah dapat dimulai dari masa kehamilan hingga early childhood. Saat kehamilan, sistem pendengaran janin berfungsi, sehingga bayi dapat mengenali dan menyukai suara sang ibu lebih mudah. Setelah lahir, bonding melalui skin-to-skin contact antara ibu dan anak dapat merangsang perubahan fisiologis.

Pada tahap selanjutnya, usia 0-2 tahun adalah waktu krusial dalam membentuk bonding. Sentuhan kasih sayang dan breastfeeding membantu orang tua lebih mengenal dan merespons anak, meningkatkan kepercayaan diri serta memberikan rasa aman pada anak. Interaksi serve and return antara orang tua dan anak juga memperkuat bonding, di mana anak mencari interaksi dengan orang tua dan orang tua meresponnya dengan perhatian dan kasih sayang.

Pada usia 2-5 tahun, menghabiskan waktu bermakna bersama juga memperkuat ikatan antara orang tua dan anak. Salah satu contoh yang baik adalah membaca buku bersama, yang berdampak positif pada perkembangan otak dan keterampilan berbahasa anak. 

Baca juga: Jangan Sampai Si Kecil Sakit, Wajib Tahu Hal Ini!

Bagaimana menjalin bonding dengan anak? 

Untuk bisa menciptakan bonding dengan Si Kecil, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua: 

1. Menjalin komunikasi dengan Si Kecil 

Menjalin sebuah komunikasi antara orang tua dan anak memang penting adanya. Apalagi menaruh minat terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh Si Kecil menjadi bukti bahwa orang tuanya terlihat peduli terhadap pikiran dan perasaan mereka. 

Hal ini juga bisa dilakukan sejak masa kehamilan atau saat anak masih di dalam janin. Sebab, menurut studi, dikatakan bahwa pada trimester kedua kehamilan, sistem pendengaran janin dapat berfungsi dengan baik, sehingga nantinya saat lahir ke dunia, anak akan dengan mudah mengenali suara orang tuanya. 

Selain itu, dengan berbicara dan bernyanyi bersama Si Kecil, juga menjadi bukti bahwa orang tanya berada dekat dan terus memberikan perhatian lebih kepadanya. Sewaktu mereka mengeluarkan celotehan-celotehan kecil, jawablah dengan kata-kata untuk membantu mereka mempelajari latar belakang percakapan. 

2. Memperhatikan setiap gerak-gerik Si Kecil

Saat buah hati lahir hingga usia 2 tahun, perhatian dari orang tua adalah salah satu yang paling dibutuhkan untuk membuatnya merasa aman dan nyaman. Orang tua dapat memulainya dengan memberikan pelukan, kontak mata, atau kata-kata afirmasi. 

Hal ini tidak hanya mengajarkan anak bahwa orang tuanya menaruh perhatian lebih terhadap mereka, tetapi juga membantu membangun koneksi saraf di otak Si Kecil yang dapat mendukung perkembangan komunikasi dan keterampilan sosial. 

3. Mengajak Si Kecil untuk bermain bersama

Dengan mengajak buah hati bermain bersama, Anda sebagai orang tua memperlihatkan bahwa mereka dihargai dan merasa senang berada di sekitarnya. 

Anda cukup memberikannya perhatian penuh saat mereka bermain bersama dan menikmati dunia dari sudut pandang anak. Ketika Anda menikmatinya, Anda bisa meresponnya dengan kata-kata ataupun tertawa bersama. 

4. Memberikan respon pada setiap kebutuhan Si Kecil 

Memerhatikan dan memberikan segala kebutuhan yang diperlukan Si Kecil menjadi bukti bahwa orang tua mereka begitu menginginkan kehadiran mereka. Hal-hal kecil seperti menggantikannya popok ataupun baju yang nyaman di malam hari, menjadi bukti menyakinkan bahwa kebutuhan mereka akan terpenuhi, serta merasa aman dan terawat. 

Salah satu kebutuhan mereka yang harus terpenuhi adalah ketika mereka sedang lapar atau haus. Kebutuhan asupan makanan dan minuman penting adanya selama periode emas, hal itu bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif di 6 bulan pertama. 

Setelah itu, orang tua dapat melanjutkan dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), khusus bagi anak yang sudah genap berusia 6 bulan ke atas. Kemudian, setelah anak genap berusia 1 tahun, Bunda dapat memberikan asupan nutrisi tambahan yang memiliki kandungan AA dan DHA, Kolin, Alfa laktalbumin, zat besi, dan Kalsium. 

Guna memenuhi seluruh nutrisi yang dibutuhkan, Bunda perlu untuk melengkapi nutrisi harian Si Kecil dengan Morinaga Platinum MoriCare+ Triple Bifi, susu pertumbuhan yang siap membantu Bunda dalam melengkapi asupan protein harian Si Kecil. 

Morinaga MoriCare+ Triple Bifi adalah susu pertumbuhan yang diperkaya dengan AA dan DHA yang mendukung kecerdasan otak. Tidak hanya itu, kandungan Prebiotik GOS dan Probiotik Triple Bifi juga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan anak sehingga mengoptimalkan kecerdasan otak Si Kecil.

Untuk mendukung aktivitas harian Si Kecil, Morinaga Platinum MoriCare+ Triple Bifi  juga mengandung vitamin C, Zinc, dan vitamin A, ditambah pula dengan kandungan Omega 3 dan Omega 6, zat besi, kalsium serta protein yang lebih tinggi dibanding produk susu pertumbuhan lainnya sehingga dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal

Yuk, mulai sekarang jalin ikatan emosional bersama anak dan pantau tumbuh kembang anak di periode masa emasnya dengan berikan asupan nutrisi yang optimal bersama Morinaga Platinum MoriCare+ Triple Bifi. 

Penulis: Andeska Gladiaventa | Editor: Vincentius Haru

Baca juga: Libur Sekolah Hampir Tiba, Jangan Sampai Si Kecil Drop Ya!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini