News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tempe dan Tahu Hilang di Pasaran

Tempeku Hilang, Giziku Melayang

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pekerja menata tahu yang baru selesai diberi pewarna di salah satu pabrik tahu di kawasan setra pabrik tahu dan tempe di Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Cibuntu, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (24/7/2012). Seiring kenaikan harga kedelai yang terus merangkak naik hingga menembus harga Rp 7.500 - Rp 8.000 per kg, perusahaan tahu dan tempe di tempat ini akan melakukan mogok produksi mulai 25-27 Juli 2012. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Tempe dan tahu menghilang di pasaran menyusul tingginya harga kedelai. Para perajin tidak melakukan produksi sejak Senin (23/7/2012) dan komoditas ini pun tak bisa ditemukan di pasaran sejak Rabu (25/7/2012).

Hilangnya tahu dan tempe membuat ibu-ibu rumahtangga kebingungan menyajikan menu makanan sehat untuk keluarga. Makanan ini kerap menjadi pilihan karena selain harganya yang relatif terjangkau, kandungan gizinya pun dipercaya mampu menyehatkan tubuh.

Apa gizi di dalam tahu dan tempe? Pramono, ahli gizi dari Banjarmasin menjelaskan di dalam tempe dan tahu  ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isofalvon. Seperti halnya vitamin C, E dan karotenoid, isoflavon merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikan bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein.

Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai.

Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan phytoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat, payudara dan penuaan (aging).Antioksidan ini disentesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus leteus dan Coreyne bacterium.

Tempe dan tahu juga kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

Kandungan protein tahu dan tempe bahkan lebih tinggi dari beberapa sumber nabati lainnya. Tidak hanya itu, kedua makanan ini juga mengandung beberapa mineral seperti kalsium yang berguna untuk pembentukan dan pemeliharaan gigi dan tulang, zat besi, fosfat, kalium, natrium, kholin, vitamin B, dan vitamin E.

Akankah tubuh kita kehilangan gizi tersebut saat tahu dan tempe menghilang?

Klik juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini