News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siap Layani Warga Sepanjang Sungai Mahakam Kaltim, Ini Fasilitas RS Apung dr Lie

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan III dan II berlabuh di Batavia Marina, Sunda Kelapa, pada Minggu (1/12/2024).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan III (Putra Tomia) siap melayani warga di sepanjang sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Rumah Sakit Kapal ini diperkenalkan  di Batavia Marina, Sunda Kelapa, pada Minggu (1/12/2024).

Direncanakan akan melayani masyarakat di wilayah Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kutai Timur pada tahun 2025 mendatang.

Apa saja fasilitasnya? RSA dr. Lie Dharmawan III (Putra Tomia) setara dengan rumah sakit darat Tipe D.

Kapal bertipe phinisi ini dilengkapi dengan fasilitas elektrokardiogram (EKG), ultrasonografi (USG), Laboratorium, Kamar Operasi, Ruang Resusitasi, dan Ruang Pemeriksaan Pasien.

Baca juga: Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II Resmi Beroperasi untuk Warga Sorong

Ketua Pengurus Yayasan Dokter Peduli, Tutuk Utomo Nuradhy menuturkan, pihaknya melihat tantangan geografis di Kalimantan Timur yang menghambat akses ke layanan kesehatan.

"Kami memilih desa-desa di sepanjang sungai Mahakam dan sungai lain yang membentang di Kutai Timur, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi pertama pelayanan medis RSA ini dengan harapan dapat membantu pemerintah daerah dalam menghadirkan akses pelayanan kesehatan disana”, ujar dia saat ditemui dalam acar 15 tahun Yayasan Dokter Peduli atau doctorSHARE.

Selama 15 tahun perjalanan berdasarkan data laporan program, lebih dari 310.000 penerima manfaat terjangkau oleh pelayanan kesehatan doctorSHARE, khususnya wilayah terpencil di seluruh pelosok Indonesia.

Menurut Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, akses fasilitas Kesehatan di Indonesia masih belum merata.

Banyak masyarakat Indonesia yang merasa kesulitan mengakses fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas.

Masih ditemui masyarakat yang sulit menjangkau di fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas, masih ada 50,2 persen masyarakat yang merasa sulit dan sangat sulit.

Pihaknya melakukan pelayanan medis dengan sistem ‘jemput bola’ dengan berbagai program seperti Rumah Sakit Apung atau Kapal (RSA/RSK) yang berjumlah tiga unit, Dokter Terbang, Klinik, Pelayanan Medis Urban, Dokter Kecil, Program TB, Program Intervensi Kaki Pengkor, Program Katarak, Urban Stunting, Penanggulangan Anemia Remaja Putri, Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Mental, dan sebagainya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini