News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keluarga Berencana

Program KB Nggak Sukses Kalau Bupatinya dari Parpol

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Usahakan cukup dua anak saja, jangan lebih. Semata demi kecukupan kasih sayang dan tak menguras banyak biaya untuk membesarkan anak-anak.

Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Pantas saja terjadi ledakan populasi penduduk di seluruh Indonesia. Sebab, program Keluarga Berencana (KB) sering dianggap tak penting oleh para kepala daerah dari kalangan parpol!

Sebaliknya, pejabat bupati atau walikota yang mengawali karir pemerintahan sejak awal, misalnya dari Kepala Desa, Lurah sampai akhirnya menjadi bupati atau walikota cenderung berkomitmen meneruskan program KB.

Kepala daerah dari parpol biasanya jarang yang mau meneruskan proyek KB karena dianggap tidak memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kalau pembangunan fisik, seperti gedung  atau jalan akan bisa nampak terlihat langsung, sementara program KB merupakan  program SDM yang akan dirasakan 10 sampai 15 th tahun mendatang," tutur Hardianto, Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN di Bekasi, Rabu (28/11/2012).

Dikatakan, seiring sentralisasi di daerah, maka PNS yang berprofesi sebagai penyuluh KB diberikan tugas baru di luar itu. Akibatnya jumlah penyuluh menyusut.

"Untuk itulah BKKBN mengajak instansi terkait, mitra kerja bekerjasama dan sampai sekarang telah ada 66 mitra kerja. Saat ini jumlah penyuluh  KB yang berasal di BKKBN tinggal sekitar 22 ribu, sementara jumlah desa atau lurah 48 ribu lebih. Padahal idealnya satu desa satu penyuluh ," paparnya.

Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)


Baca Artikel Menarik Lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini