TRIBUNNEWS.COM
Senyum sederhana dari orangtua dapat meningkatkan citra diri dan berdampak bagi perkembangan otak bayi. Tahukah Anda?
Ketika bayi melihat orangtuanya tersenyum, ia melepaskan bahan kimia (opiate) dalam tubuh. Ini membuatnya merasa baik juga membantu otaknya bertumbuh.
Sebagian besar orangtua kerap tak mampu menahan senyuman setiap saat memandangi si Kecil. Ini membuat mereka tersenyum kembali pada orangtua dan membuat kita sibuk berjam-jam. Tak masalah, karena ternyata ini memiliki manfaat besar bagi pertumbuhannya.
Beberapa penjelasan manfaat senyuman yang dilemparkan pada bayi diantaranya.
· Memainkan peranan dalam membangun ikatan batin dan proses perlekatan orangtua-anak.
· Membantu bayi merasa aman dan terjamin.
· Membantu bayi belajar dan mengembangkan wawasan akan dunia.
· Bayi dan anak balita yang membaca ekspresi wajah orangtuanya, menggunakan ekpresi wajah ini sebagai panduan berperilaku kelak.
· Pengalaman emosional yang dimiliki bersama orang lain (khususnya pengalaman di tahun-tahun pertama, Red.), membantu membentuk respon emosional ketika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak akan mengembangkan pemikiran dan emosinya berdasarkan pengalaman yang didapat untuk interaksi sosial di sepanjang hidupnya.
· Senyuman orangtua ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan yang sulit diingat (sebagaimana teori yang dilontarkan seorang Neuroscientist, Doug Watt).
Ilmu Senyum
Penelitian ilmiah menyatakan, ketika koneksi terjadi antara orangtua dan anak, ini akan membantu reaksi kimia dalam tubuh. Sebaliknya jika bayi merasa tidak aman atau stres, kadar hormon stres dalam tubuh bayi akan meningkat. Tentu saja, ini tidak akan berdampak baik pada pertumbuhannya.
Bahan kimia yang berbeda berinteraksi dengan sistem saraf bayi dengan cara yang berbeda, bahkan memainkan peran dalam pertumbuhan dan perkembangan otak.