News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Food and Beverage

Sunarti, Bidan Hebat Dari Jogja yang Sulap Jamur Tirap Jadi Gizi Sehat

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sunarti, bidan dari Jogja.

Laporan Wartawati Tribunnews.com, Agustina Rasyida

TRIBUNNEWS.COM
Tidak bercita-cita menjadi bidan, namun nasib berkata lain. Arahan sang ibu yang membawa Sunarti menjadi seorang bidan.

"Cita-cita saya bukan jadi bidan, tapi saya ingin bermanfaat untuk orang lain," ujar Sunarti, bidan dari Kecamatan Kokap, Kulonprogo, DIY yang mengenyam pendidikan di Sekolah Bidan, dengan program pendidikan bidan pada tahun 1990 dan Politeknik DIY, jurusan kebidanan.

Selama pengabdiannya menjadi bidan, Sunarti banyak menemui anak-anak gizi kurang di Kokap. Salah satu wilayah kantong kemiskinan di DIY. Dalam pemeriksaan kesehatan balita di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), banyak balita berada di bawah garis merah.

"Ada 27 balita dengan gizi buruk ada satu balita, gizi kurang tujuh balita. Sekarang gizi buruk 0, gizi kurang satu balita," jelas Sunarti tentang kondisi di Dusun Teganing 3, Margotirto, Kokap, Kulonprogo saat tahun 2011 dan 2012.

Bidan yang bertugas selama 22 tahun ini mulai solusi makanan bergizi yang alami dan terjangkau. Yaitu dengan jamur tiram yang dinilai murah dan berprotein tinggi.

Ia mulai menyosialisasikan mengenai pentingnya gizi seimbang, cara memasak makanan bergizi dengan berbagai variasi, dan bagaimana memenuhi kebutuhan gizi.

Ibu dua anak ini membentuk kegiatan "Wanita Tani Srikandi" pada Agustus 2011 dengan acara arisan memasak. Arisan tersebut merupakan wadah Sunarti melakukan pembinaan kepada ibu-ibu di dusun Teganing 3. Mereka memasak makanan untuk balita sehat dan balita gizi kurang.

Kegiatan arisan memasak digelar dua kali dalam seminggu. Kegiatan meliputi penimbangan berat badan, pemberian makanan tambahan (PMT), serta sosialisasi pentingnya makanan bergizi.

Makanan yang diberikan berasal dari sayuran organik, termasuk jamur tiram yang telah ditanamnya.

"Arisan masak juga diajarkan cara masak yang benar, biar gizi sayuran tidak rusak, tidak pakai vetsin, lalu bawa kayu bakar sendiri, untuk bumbu-bumbu urunan."

Para ibu di arisan memasak mengolah variasi makanan bergizi, seperti sup jamur, jamur masak santan, bubur jamur, puding jamur, puding jamur dan sayur aneka rasa.

Ternyata banyak anak-anak yang menyukainya. Sunarti juga memotivasi para orangtua di lingkungannya agar membuat makanan sendiri, anak jangan dibiasakan untuk jajan, serta memanfaatkan hasil bumi untuk keperluan rumah tangga. Seperti memasak nira, kelapa, singkong, serta menggunakan seledri dan sabagai pengganti penyedap rasa.

"Kalau mereka jajan kan harus beli, mengeluarkan uang, kita juga nggak tahu makanannya higienis atau tidak, bergizi atau tidak," kata perempuan kelahiran Wonogiri, 31 Mei 1971.

Selain itu, ia mengerahkan ibu rumah tangga di sekitar Posyandu untuk menanam jamur serta sayuran organik, seperti kacang panjang dan caisim, di pekarangan rumah. Dengan demikian kebutuhan konsumsi sehari-hari dapat dipenuhi.

Ia berharap kecamatan Kokap menjadi sentra industri jamur. Bahkan ia sudah mengusulkan ke pemerintah setempat untuk bantuan budidaya 50 ribu lok jamur, sebagai syarat menjadi sentra industri. Pasalnya jamur memiliki tingkat panen tinggi. Setiap hari, ia dapat memanen lima kilogram jamur tiram. Jika panen raya bisa mencapai 12 kilogram.

"Menanam jamur itu mudah, butuh kelembaban udara, tapi butuh matahari juga."

Namun, usahanya tak luput dari kendala. Jamur hasil budidayanya terserang hama jamur, ia tak berani menyemprotkan atau memakai pupuk karena alasan organik.

Produksi jamur merosot tajam, karena jika tak ada hama dapat memanen lima kilogram, tetapi ketika terkena hama hanya satu kilogram. Sehingga sementara waktu ia tunda penanamannya. Jika tak ada aral melintang, bulan Februari 2013, kelompok arisan memasak akan menerima penyuluhan budidaya jamur dari Dinas Pertanian Kulonprogo.

Sunarti adalah salah satu finalis Srikandi Award 2012, untuk kategori Inisiatif Pemberdayaan Ekonomi dan Pangan Lokal, dengan judul program "Sumber Gizi Dari Tanah Kami". Ia adalah bidan di Margotirto, Kokap, Kulonprogo, D.I Yogyakarta.

Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)

Baca Artikel Menarik Lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini