News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komunikasi Dokter dan Pasien Efektif Mendorong Terciptanya Hidup Sehat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caroline Riady, CEO Siloam Hospitals Kebon Jeruk (kiri) dan Dr Naomi E.F.D., SpA (K), Koordinator NICU (Neo-Natal Intensive Care Unit) melihat salah satu bayi yang dirawat di ruang NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (19/3/2013). Rumah sakit tersebut berencana menambah fasilitas dari 8 bed NICU (level 1 sampai level 3) menjadi total 20 bed. NICU merupakan fasilitas untuk merawat bayi baru lahir sampai usia 30 hari yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus di bawah pemantauan tim dokter. KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Laporan Wartakotalive.com, Syahrul Munir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter umum menjadi lini terdepan dalam pelayanan kesehatan primer di era Sistim Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Presidium Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Dr Dyah Agustina Waluyo mengatakan peran dokter umum sangat potensial dalam mendorong masyarakat hidup lebih sehat.

Salah satu perannya adalah dengan memberikan konseling atau saran kepada pasien beberapa menit setelah melakukan tindakan medis.

"Komunikasi dokter dengan pasien dan keluarganya ini sangat efektif dalam mendorong hidup sehat. Sehingga pelayanan kesehatan itu tidak perlu lagi menunggu sakit," ujar Dr Dyah Agustina Waluyo dalam presentasinya pada Press Conference Simposium Ilmiah Lifebuoy dan Dokter Umum Upayakan Promotif-Preventif: Mencegah Penyakit Infeksi Menular untuk Keluarga Indonesia yang lebih Sehat di Oyster Plasa Senayan, Kamis (28/3/2013).

Dyah mengatakan jumlah dokter umum mencapai 80 ribu yang tersebar di seluruh tanah air dan 20 ribu dokter spesial.

Dengan jumlah ini, diharapkan dokter umum yang menjadi pelayanan kesehatan primer di masyarakat bisa menjalin komunikasi dengan pasien dan memberikan pengetahuan pola hidup bersih dan sehat di dalam keluarganya.

"Dokter umum nantinya bisa mendorong ini agar kehidupan keluarga lebih baik. Sebenarnya bukan mereka sudah faham, tapi perlu diingatkan untuk menerapkannya," ujarnya.

Ia mengatakan pola hidup bersih dan sehat di kalangan keluarga masih memprihatinkan. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011 yang dilansir dari website www.depkes.go.id prosentase tingkat keberhasilan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah tangga secara nasional mencapai 53,89 persen.

Salah satu indikator utama PHBS di rumah, sekolah dan lingkungan kerja adalah kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.

"Cuci tangan pakai sabun telah terbukti secara medis mencegah tingkat kejadian penyakit infeksi menular," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini