Laporan Wartakotalive.com, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter umum menjadi lini terdepan dalam pelayanan kesehatan primer di era Sistim Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Presidium Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Dr Dyah Agustina Waluyo mengatakan peran dokter umum sangat potensial dalam mendorong masyarakat hidup lebih sehat.
Salah satu perannya adalah dengan memberikan konseling atau saran kepada pasien beberapa menit setelah melakukan tindakan medis.
"Komunikasi dokter dengan pasien dan keluarganya ini sangat efektif dalam mendorong hidup sehat. Sehingga pelayanan kesehatan itu tidak perlu lagi menunggu sakit," ujar Dr Dyah Agustina Waluyo dalam presentasinya pada Press Conference Simposium Ilmiah Lifebuoy dan Dokter Umum Upayakan Promotif-Preventif: Mencegah Penyakit Infeksi Menular untuk Keluarga Indonesia yang lebih Sehat di Oyster Plasa Senayan, Kamis (28/3/2013).
Dyah mengatakan jumlah dokter umum mencapai 80 ribu yang tersebar di seluruh tanah air dan 20 ribu dokter spesial.
Dengan jumlah ini, diharapkan dokter umum yang menjadi pelayanan kesehatan primer di masyarakat bisa menjalin komunikasi dengan pasien dan memberikan pengetahuan pola hidup bersih dan sehat di dalam keluarganya.
"Dokter umum nantinya bisa mendorong ini agar kehidupan keluarga lebih baik. Sebenarnya bukan mereka sudah faham, tapi perlu diingatkan untuk menerapkannya," ujarnya.
Ia mengatakan pola hidup bersih dan sehat di kalangan keluarga masih memprihatinkan. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011 yang dilansir dari website www.depkes.go.id prosentase tingkat keberhasilan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah tangga secara nasional mencapai 53,89 persen.
Salah satu indikator utama PHBS di rumah, sekolah dan lingkungan kerja adalah kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.
"Cuci tangan pakai sabun telah terbukti secara medis mencegah tingkat kejadian penyakit infeksi menular," ujarnya.