News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena

Bocah 12 Tahun Dicangkoki Ginjal Donor Berusia 21 Tahun di RSCM

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo, berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal pada  anak.

Pasien  gagal  ginjal  asal  Gorontalo,  Cliff  Yehezkiel  Mambu  (12 tahun), menerima ginjal dari donor berusia 21 tahun pada operasi 13 Maret 2013 lalu.

Operasi ginjal dilakukan tim dokter yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Endang Susalit Sp.PD-KGH. Sebelumya, pasien Cliff ditangani dokter anak konsultan ginjal dan hipertensi, Prof. Dr. Taralan Tambunan Sp.A (K), DPJP.

Dirut RSCM  CH Soejono, SpPD-K.GER di Jakarta Selasa (16/4/2013),  mengatakan, operasi transplantasi ginjal pada anak memiliki kesulitan lebih tinggi dibandingkan pada pasien dewasa. Di Indonesia baru pertama kali ini dilakukan dan berhasil. Untuk pasien dewasa, RSCM telah melakukan transplantasi ginjal sejak tahun 2010.

Cliff pasien gagal ginjal kronis stadium 5 yang tidak diketahui penyebabnya. Saat pertama didiagnosis tahun 2010, pasien Cliff berobat ke Malaysia. Ditubuhnya dipasang alat cuci darah (continuous ambulatory peritoneal dialysis/CAPD).

Setahun lalu, orang tua Cliff James Mambu dan Serli Katili, mendapatkan donor ginjal yang cocok, seorang donor yang memiliki hubungan emosi dengan Cliff, yaitu seorang lelaki berusia 21 tahun.

Meski merupakan pengalaman baru, transplantasi ginjal pada anak bukan hal mustahil. Dokter konsultan bedah urologi yang terlibat dalam operasi, dr. Arry Rodjani, Sp.U mengatakan, operasi yang dilakukan tidak beda dengan operasi transplantasi ginjal pada orang dewasa. Persiapan untuk transplantasi sejak Desember 2012 hingga Januari 2013.

Kondisi Cliff satu bulan pascaoperasi, tidak ditemukan tanda penolakan tubuh terhadap organ barunya, dan sekarang fisiknya nampak lebih sehat.

"Ini ditandai dengan kondisi air seni yang bagus atau tidak lagi mengandung darah. Tekanan darahnya juga mendekati normal. Meski demikian, pemantauan tetap dilakukan," kata Prof. Taralan Tambunan. (Eko Sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini