News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsultasi Gigi dan Mulut

Bolehkah Berganti Dokter Untuk Perawatan Lanjut Gigi Berlubang Saya?

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertanyaan Pembaca Tribunnews.com:

Dokter Anastasia,

Saya bermaksud berkonsultasi terkait proses penambalan gigi saya. Kemarin saya ke poli gigi di Rumah Sakit, dan menerima perawatan tahap awal yakni pembersihan lubang gigi saya, yang lalu diikuti pemberian obat. Sebelumnya gigi berlubang saya tersebut dirontgen.

Empat hari lagi saya diminta kembali. Pertanyaan saya adalah: bolehkah saya berganti dokter lain untuk proses penambalanya, Dok? Terimakasih, ya Dok.atas sarannya.

(Anang, Bangka)
 

Jawaban:

Dear Bapak Anang...

Terimakasih atas pertanyaannya. Pertanyaan ini sangat berguna bagi sebagian dari kita yang berencana berganti dokter oleh satu dan lain hal terkait perawatan gigi-geligi dan rongga mulutnya.

Bapak,

Menurut saya pribadi, idealnya memang tetap di dokter yang sama. Tetapi andai oleh satu dan lain hal Bapak bermaksud berganti dokter, itu merupakan hak Bapak. Meski bila memungkinkan, idealnya berganti dokter pada Institusi (hospital/clinic) yang sama.. agar dokter pengganti selanjutkan dapat menerima berkas catatan riwayat perawatan sebelumnya dari gigi yang sama melalui catatan medis yang ada secara lebih detail, dan dapat melanjutkan perawatan dengan pilihan tindakan yang terbaik sesuai kondisi. Insya Allah.

Mengapa demikian? Karena semisal untuk perawatan gigi pada jenis endodontic treatment, tindakan dan pengobatannya memang bisa berseri (lebih dari satu kali kunjungan), dan berkesinambungan. Sementara, kebanyakan catatan medis hanya disimpan di Institusi setempat.

Jadi, semisal berganti-ganti Institusi menurut saya pribadi merupakan pilihan yang kurang ideal. Kecuali oleh satu dan lain hal yang jelas, untuk kasus tertentu. Dan, andaipun terpaksa dilakukan, idealnya dokter berikutnya tetap dapat berkonsultasi/berkoordinasi dengan dokter sebelumnya, untuk dapat memberikan perawatan terbaik selanjutnya.

Sekedar sharing saja, ada impian kecil di benak saya, suatu hari kelak catatan riwayat medis setiap anggota masyarakat Negeri yang sama kita cintai ini sudah tercatat dan tersimpan secara rahasia tetapi bisa diakses secara ketat, cepat, dan online khusus internal Medis (dengan pengamanan data yang sungguh terpercaya serta akses yang benar-benar tertata melalui sistem dan prosedur yang sangat ketat sesuai sumpah profesi Medis yang dijunjung tinggi) sehingga riwayat medis setiap anggota masyarakat bisa diakses oleh para dokter dari seluruh pelosok

Negeri dengan cepat. Ke depan bisa sangat membantu sekaligus memudahkan bagi kepentingan pemberian perawatan terbaik bagi setiap anggota masyarakat. Khususnya dalam penanganan kasus emergency, ketika ketersediaan data terkait penderita minim adanya, sementara keputusan pemilihan jenis tindakan dan pengobatan berdasar penegakan diagnose musti dilakukan dengan cepat sekaligus tepat. Soal detail data riwayat medis termasuk riwayat alergi sang penderita musti diketahui dengan cepat, sebagai salah satu pedoman pentingnya.

Terkait apa yang Bapak sedang alami, saya masih membutuhkan beberapa keterangan dan data untuk mendapatkan sedikit informasi dan gambaran terkait kondisi gigi berlubang Bapak  tersebut.

Dadakan apakah yang mendorong Bapak memeriksakan gigi tersebut? Apakah sekedar memeriksakan kondisi sang gigi yang telah Bapak sadari berlubang tanpa keluhan rasa sakit, ataukah karena ada keluhan rasa sakit tertentu pada gigi dimaksud?

Adakah pembengkakan pada gusi maupun pipi Bapak? Termasuk riwayat rasa sakitnya, andai gigi tersebut telah dikeluhkan pernah terasa sakit. Juga, riwayat perawatan yang mungkin pernah diterima dahulu.

Tetapi, keterangan bahwa sang gigi telah menerima tahapan pemeriksaan rontgen dan direncanakan dirawat pada lebih dari satu kunjungan dapat berikan informasi ke saya bahwa bila itu murni akibat kondisi sang gigi, bukan oleh keterbatasan lain, maka kemungkinan invasi kerusakan giginya sudah lebih dalam dari ketebalan lapisan terluar (enamel) sang gigi.

Sayangnya Bapak tidak menginformasikan jenis obat apakah yang diberikan. Apakah obat oral (diminum) untuk kepentingan pengobatan tertentu semisal anti inflamasi, anti nyeri, bahkan mungkin antibiotika? Ataukah jenis obat tertentu yang diaplikasikan langsung pada lubang gigi?

Dan juga belum memberikan informasi, apakah gigi tersebut dibersihkan lalu ditambal sementara? Bila "iya", tambalan seperti apakah yang diaplikasikan? Tambalan lunak yang lalu akan mengeras beberapa waktu kemudian, ataukah lapisan kapas berobat? Adakah aroma tertentu yang tercium setelah tahapan tersebut hingga kini? Bila ada, seperti apakah aromanya?

Kemungkinan lain, apakah setelah dibersihkan lubang gigi tersebut tidak ditutup dan dibiarkan tetap terbuka?

Detail informasi semacam ini penting bagi saya dan semua dokter gigi lain untuk bisa memprediksi kondisi keparahan proses anomali sang gigi serta jenis perawatan yang mungkin sedang sang dokter lakukan dan rencanakan.

Bapak, inilah pentingnya melakukan perawatan rutin pada satu Institusi, agar cacatan medisnya tersedia lengkap, sehingga memudahkan para dokter dalam menentukan tindakan selanjutnya yang paling tepat sesuai kondisi dan perkembangan yang dialami.

Khususnya terkait kasus penyakit/anomali gigi yang telah melibatkan lapisan gigi sebelah dalam, yang karenanya dapat membuka hubungan kontak langsungnya dengan kondisi kesehatan tubuh secara umum/menyeluruh.

Silakan Bapak kembali menyimak beberapa artikel tanya jawab saya soal anatomis dan struktur pembentuk masing-masing lapisan penyusun gigi yang telah saya jelaskan dalam artikel-artikel terkait saya di tribunnews.com sebelum ini, Bapak..

Demikianlah, Bapak.semoga penjelasan dan sedikit ilustrasi saya di atas dapat dipahami dengan baik dan mampu memberikan manfaat. Salam sehat dari saya untuk Bapak beserta seluruh keluarga, yach..  

Best wishes,

Anastasia

D-smile, 6 Mei 2013  11:23 WIB

Kontak Konsultasi Drg Anastasia Ririen

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage -Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktik pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com. Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini