News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsultasi Gigi dan Mulut

Gigi Anak Copot Tiba-tiba, Bagaimana Mengatasinya?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM  - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.

Pertanyaan Pembaca
Dear dokter Anastasia,
Langsung saja, ya Dok.. Saya Ayah dua puteri. Yang Pertama 10 tahun, dan yang kedua 9 tahun. Ini saya sedang di kantor. Beberapa menit lalu Istri  saya menelphon, memberi khabar bahwa gigi depan samping rahang atas puteri kedua saya tiba-tiba copot sendiri saat sedang bersantai di rumah. Wah, panic rasanya, Dok. Apa penyebabnya, ya Dok .. Saya merasa khawatir. Apa perlu saya bawa ke dokter saat ini?

Kebetulan gigi tersebut selama ini belum pernah berlubang. Dan menurut istri saya tidak ada bengkak apapun di gusinya. Darahnya pun tidak tampak.
Terimakasih, ya Dok.. atas penjelasannya. (Siswantono, Kudus)
 
Jawaban:
 
Dear Bapak Siswantono, terimakasih atas kepercayaan Bapak bertanya soal tersebut ke saya.
Pada rentang usia 9 tahun, secara umum gigi-geligi Buah Hati tercinta kita masih berada di periode gigi bercampur. Masih terdapat beberapa jenis gigi susu di antara gigi-geligi permanen yang sudah mulai bererupsi satu demi satu sejak si Kecil berusia sekitar usia 6 tahun menggantikan gigi susu pendahulunya yang telah tanggal, dalam rongga mulut si Kecil.

Bila proses penggantian gigi-gigi susu oleh gigi-gigi permanen pengganti si Kecil dimulai sekitar usia 6 tahun, maka secara umum di usia 9 tahun telah bererupsi keempat gigi seri permanen pertama dan kedua rahang atas dan rahang bawah si Kecil, serta keempat gigi geraham besar pertama rahang atas dan rahang bawahnya.

Secara alamiah, proses mulai bererupsinya gigi permanen ke dalam rongga mulut kita terjadi beriringan dengan proses alamiah unik beresorbsinya akar sang gigi susu yang akan digantikannya. Proses resorbsi dimulai dari ujung akar gigi yang posisinya persis dekat dengan tonjol teratas mahkota gigi permanen penggantinya.

Dalam proses idealnya, ketika seluruh akar gigi susu akhirnya beresorbsi sempurna, maka mahkota gigi permanen penggantinya pun otomatis telah "dibimbingnya" hingga sampai pada posisi siap bererupsi ke dalam rongga mulut si Kecil. Dalam situasi ini, ketika tidak ada lagi bagian akar yang merupakan tonggak sang gigi susu di dalam rahang, maka secara otomatis mahkota sang gigi susu pun akan tanggal dengan sendirinya. Menyisakan warna putih keras pada bekas area sang gigi susu, yang merupakan puncak tonjol gigi permanen penggantinya yang telah siap bererupsi.

Dalam kondisi ideal, tidak ada pendarahan berarti apapun. Sebuah proses penggantian alamiah sang gigi pun telah berlangsung dengan sempurna. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Beberapa gigi anak-anak lain, termasuk pada putera saya, berganti dengan cara demikian, Bapak.. Tanpa memerlukan upaya pencabutan sengaja apapun.

Proses ini dapat berlangsung sempurna andai tidak ada anomali apapun sebelumnya. Derajat kesehatan dan pertumbuhan raga sang Buah Hati kita optimal. Dan secara khusus, proses lanjut pembentukan gigi permanen penggantinya di dalam rahang berlangsung sempurna. Sementara, gigi susunya sendiri terjaga sehat tanpa anomali apapun selama beberapa tahun jalankan fungsinya dalam rongga mulut si Kecil. Tidak pernah terjadi proses karies/kerusakan yang dalam melewati batas enamel. Juga tidak pernah mengalami benturan fisik keras apapun.

Nah, terkait puteri Bapak, pertanyaan pertama saya adalah: bagaimanakah kondisi kesehatan umum dan tumbuh kembangnya? Pertanyaan ini saya maksudkan untuk memastikan bahwa proses tumbuh kembang si Kecil optimal, ataukah sebaliknya.

Kedua, bagaimanakah kondisi umum gigi-geligi si Kecil selama ini? Apakah bila berlubang selalu segera dirawatkan ke dokter gigi? Hal ini saya ajukan untuk dapat memastikan apakah kesehatan gigi-geligi si Kecil selama ini terawat dengan benar, ataukah sebaliknya.

Ketiga, apakah copotnya gigi tanpa pencabutan pada si Kecil tersebut baru pertama kali terjadi? Sebelum ini, bagaimanakah yang berlangsung? Apakah setiap telah goyah gigi segera dicabutkan ke dokter gigi, sebelum copot sendiri? Di sinilah point-nya.

Di usia 9 tahun, ada kemungkinan telah terjadi proses alamiah penggantian gigi geraham besar pertama susu dengan gigi geraham kecil pertama permanen penggantinya, yang secara umum berganti di usia sekitar 9-10 tahun.

Nah, andai benar bahwa gigi yang copot sendiri tersebut merupakan gigi susu yang saya duga tersebut di atas, dan pada area bekas copotnya sang gigi telah tampak bentukan tonjolan kecil keras berpermukaan halus persis lapisan enamel gigi berwarna putih, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Bapak..

Tetapi, untuk memastikannya, seyogyanyalah tetap sesegera mungkin memeriksakan kondisi terkait si Kecil secara langsung ke dokter gigi pilihan Bapak. Karena apa yang saya utarakan di atas masih merupakan perkiraan saya saja berdasarkan apa yang Bapak sampaikan. Saya belum melakukan pemeriksaan fisik secara langsung apapun terhadap si Kecil.  

Demikianlah, Bapak. semoga apa yang saya sampaikan dapat menjawab pertanyaan Bapak. Di atas segalanya, saya merasa bersyukur mendapati Bapak dan Istri Bapak sedemikian memperhatikan kondisi kesehatan dan pertumbuhan gigi-geligi sang Buah Hati. Terimakasih, yea.. Salam kasih dari saya untuk kedua puteri tercinta Bapak dan Ibu. Semoga mereka berdua tumbuh sehat dan membahagiakan. Amien.
drg R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini