TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Dr. Alan Searleman dari St. Lawrence University di New York, ditemukan bahwa kecerdasan bawaan (keturunan) banyak berasal dari anak-anak kidal.
Persentase anak kidal yang memiliki intelegent quotient (IQ) lebih dari 140 lebih banyak dibandingkan anak non-kidal. Selain itu, kemampuannya dalam memecahkan masalah juga lebih baik dibandingkan anak nonkidal.
Anak kidal juga memiliki kelebihan dalam kemampuan berpikirnya. Mereka mampu berpikir secara holisitik saat dihadapkan pada banyak pekerjaan. Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nick Cherbuin, neurolog dari Australian National University. Cherbuin menemukan bahwa orang kidal lebih mampu memainkan permainan multitasking dibandingkan orang nonkidal.
Di bidang olahraga, anak kidal memiliki berbagai keuntungan. Misalnya bila melihat statistik berikut: 7 dari 16 atlet anggar dunia, 5 dari 25 pemain tenis terbaik dunia, dan 4 dari 10 pemain tenis meja terbaik dunia merupakan orang kidal. Padahal, perbandingan presentase populasi orang kidal dan non kidal di dunia dapat mencapai 1 berbanding 9.
Masih ada beberapa lagi keuntungan yang dimiliki oleh orang kidal, seperti kemampuan melihat di dalam air, kemampuan mengingat, kemampuan bahasa, atau mengemudikan kendaraan yang lebih baik dibandingkan orang nonkidal. Sayangnya, potensi-potensi keuntungan sebagai orang kidal tersebut dapat berkurang, bahkan hilang, apabila anak dipaksa mengubah diri mereka menjadi anak nonkidal.