TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan Pembaca
Dokter Anastasia, saya Jubaidah, usia 23 tahun. Ada masalah dengan gigi saya.
Berawal sejak usia saya 13 tahun an, gigi geraham kiri saya sakit dan pernah ditambal, tetapi gagal. Kegagalan itu memunculkan rasa takut saya untuk ke dokter gigi lagi hingga sekarang.
Masalahnya, hingga sekarang saya tidak percaya diri untuk ke dokter gigi karena kondisi gigi saya sudah parah. Bolong besar. Setengah mahkota geraham kiri saya sudah keropos, dan sekarang menimbulkan bau tidak sedap.. Membuat saya semakin tidak percaya diri.
Apa bisa di cabut? Ataukah harus operasi gigi ya, Dok? Terimakasih . (Jubaidah, 23 tahun)
Jawaban:
Dear Kak Jubaidah, terimakasih atas pertanyaannya. Maaf. apakah rasa takut tersebut masih dirasakan hingga detik ini?
Sebelumnya.. saya butuh informasi yang lebih terperinci, sebab saya belum memahami kronologis serta detail kejadian kegagalan tambalan yang Kakak maksudkan di atas.
Pertama, sejujurnya Kakak merasa trauma terhadap proses penambalan gigi Kakak (10 tahun lalu) tersebut, ataukah terhadap apa yang dialami pada gigi Kakak pasca penambalan?
Siapakah yang menambal gigi Kakak? Seorang dokter gigi kah Beliau? Apakah peristiwa traumatis tersebut terjadi saat sedang proses penambalan? Kejadian apa yang berlangsung, saat itu? Apakah pada akhirnya gigi berhasil ditambal? Atau maksudnya.. gagal karena tambalan lepas, beberapa waktu pasca penambalan? .ataukah kejadian lain, maksudnya?
Tetapi, pada dasarnya..apapun detail peristiwanya. faktanya, kejadian itu telah sedemikian traumatis bagi Kakak, yea.. Karena hingga 10 tahun berselang gigi Kakak belum juga dilanjutkan perawatannya. hingga jadi keropos serta mengeluarkan aroma tidak sedap, seperti yang dikeluhkan saat ini.
Kak Jubaidah yang baik, di usia 23 tahun seperti saat ini, asumsi sekaligus harapan saya. tingkat pemahaman Kakak terkait pentingnya menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut telah cukup tinggi. Termasuk pemahaman Kakak soal kaitan status kesehatan gigi-geligi dan rongga mulut kita terhadap kesehatan kita secara menyeluruh.