Idealnya, seluruh permukaan gigi-geligi kita tidak dibiarkan berlama-lama ditempeli sisa makanan-minuman, tempat koloni bakteri penyebab karies tumbuh dan beraktivitas memperbanyak diri dan mengawali proses pengrusakan lapisan gigi kita, Kak..
Ketika upaya pembersihan rutin setiap hari sudah dilakukan, pembersihan lengkap dengan alat medis oleh dokter gigi pun merupakan rutinitas yang seyogyanya diupayakan setiap 6 bulan sekali. Selain itu, upaya pelapisan bagian fissure serta pit gigi pun wajib dilakukan. Agar semua akses lokasi menumpuknya sisa makanan-minuman dapat diminimalisasi, Kak..
Artinya, ketika gigi kita berlubang, itu bukan lantaran keturunan, tetapi karena pilihan cara perawatan dan pembersihan gigi-geligi kita yang tidak tepat.
Dalam kasus lain, material gigi kita pun dapat mengalami proses rusak/patah/keropos akibat pemakaian serta konsumsi makanan-minuman kita sehari-hari. Kebiasaan menggigit sesuatu yang keras menggunakan gigi-geligi kita sudah pasti dapat membuat gigi kita patah/retak. Kebiasaan makan-minum yang sangat panas lalu berganti dengan yang sangat dinginpun sangat mudah meretakkan lapisan enamel gigi kita. Termasuk kebiasaan mengkonsumsi jenis makanan-minuman yang mengandung bahan asam dalam kadar tertentu, semisal jenis makanan yang dibubuhi cuka buatan dapat merapuhkan lapisan enamel gigi kita, hingga menghancurkannya.
Patah/retak/keropos/rapuh/hancurnya material permukaan gigi kita tersebut secara sendirian dapat mempengaruhi vitalitas gigi kita. Yang bila kerusakannya hingga lapisan lebih dalam semisal hingga lapisan kedua dentin bahkan ke lapisan paling dalam dan vital yakni bagian pulpa gigi, maka kerusakannya dapat berimbas secara sistemik ke seluruh tubuh kita, karena akses jalan masuknya telah terbuka.
Dan, karena aktivitas makan-minum merupakan bagian yang tidak terlepas dari rutinitas keseharian kita selama hidup, maka kondisi telah tidak mulusnya permukaan gigi akibat proses patah/retak/keropos/hancurnya lapisan terluar gigi-geligi kita tersebut sudah pasti dapat menjadi lokasi menyangkutnya sisa makanan-minuman kita. Apabila pembersihannya tidak diupayakan maksimal, dalam kondisi tidak dirawat, maka sudah pasti kerusakan yang terjadi dapat makin parah akibat masuknya(invasi) bakteri dalam proses ini.
Soal kandungan kalsium yang kurang pada gigi dapat berikan imbas pada kekuatan material gigi, tetapi bukan sebagai pencetus utama hancurnya sang gigi. Sebab penggunaan serta perawatan yang tepat dan baik sedini mungkin dapat mengurangi resiko buruknya.
Demikianlah, Kakak. terkait proses hancurnya gigi, dengan ataupun tanpa diawali oleh proses invasi bakteri.
Dear Kak Dessy, andai rasa malu dan sedih yang Kakak rasakan kini tersebut dialami akibat pernyataan/pertanyaan para dokter-rekan Sejawat saya sebelum ini di Puskesmas Kakak, saya mohon maafkan kami-para dokter ini, yea Kak..
Saya kira, komentar para dokter tersebut bukan dimaksudkan dengan sengaja untuk membuat hati Kakak jadi sedih ataupun merasa malu. Insya Allah. Tetapi, hanya ingin mengatakan secara terbuka tentang anomali apa yang telah berlangsung pada gigi Kakak. Plus harapan terbaik, agar kondisi anomali tersebut dapat segera ditangani sebaik mungkin. Dan, bisa saja terjadi, fasilitas pelayanan di Puskesmas belum memadahi untuk dapat melakukan perawatan terhadap anomali gigi Kakak tersebut. Sehingga disarankan untuk melakukannya di RS.
Sejauh yang saya pahami, apabila perujukan dilakukan secara resmi dari Puskesmas ke RSUD setempat, maka ada tahapan/prosedur tertentu, serta untuk kasus tertentu ada aturan subsidi pembiayaannya, Kak.. Cobalah menanyakan kembali ke petugasnya di Puskesmas soal aturan, prosedur baku, serta cara pengurusannya, yea Kak.. Karena saya kurang paham aturan serta detail proseduralnya.
Terkait kondisi riil gigi Kakak, saya sendiri belum tahu pasti kondisinya Kakak saat ini. Apakah daging yang menutupi gigi Kakak tersebut merupakan pembesaran bagian gusi ataukah jaringan pulpa gigi Kakak.. Tetapi, informasi bahwa gigi telah keropos sedemikian luas, serta keterangan dari Dokter Gigi Puskesmas Kakak bahwa gigi idealnya dicabut dengan operasi kecil di RS, maka saya kira, kondisinya sudah cukup rapuh. Silakan segera ditindaklanjuti, yea Kak.. Karena andaikan gigi telah tidak dapat dipulihkan kesehatan dan atau dipertahankan keberadaaannya dalam rongga mulut kita, maka gigi akan dicabut.
Meski bisa saja Kakak tidak lagi mengeluhkan rasa sakit. Mengapa demikian? Karena kemungkinan jaringan pulpa berisi jaringan syaraf, pembuluh darah, dan limphe gigi Kakak tersebut sudah mati. Tetapi, invasi bakteri tidak akan berhenti sebelum dihentikan dengan cara merawat saluran akar gigi Kakak secara tuntas bila masih dimungkinkan, maupun mencabut sang gigi.
Sepanjang tidak dirawat, maka invasi bakteri dan product-nya akan masuk ke dalam tubuh kita secara meluas. Dapat berimbas tidak ideal bagi kesehatan tubuh kita. Sudah pernah saya jelaskan beberapa kali dalam beberapa artikel lama saya di kolom tribunnews ini, Kak. silakan menyimaknya kembali, ya
Oya, mengapa sejak kecil merasa takut ke dokter gigi? Apakah pernah mengalami trauma terhadap pelayanan dokter gigi? Andai iya, mohon maafkan sang dokter, yea.. Juga, andai itu akibat ada pihak tertentu yang kadang menakut-nakuti Kakak dengan menggunakan kata "dokter gigi". Mohon maafkan beliau juga, yea.. Tetap semangat, Kak. demi kesehatan Kakak .
Ok.. Salam sehat.