News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsultasi Gigi dan Mulut

Bisakah Gigi Bertumpuk Dicabut Tanpa Risiko Buta?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM  - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.

Pertanyaan Pembaca

Permisi, dokter Anastasia, saya Adithya Bagus Pratama, berusia 15 tahun. Saya bukan perokok tapi saya sering mengkonsumsi  kopi. Masalahnya, kondisi gigi rahang atas sebelah kiri depan saya bertumpuk,
Dok.. Pertanyaan saya, apakah masih bisa dicabut? Jika dicabut, apakah akan berdampak kebutaan ?
Terimakasih.

Jawaban:
Dear Kak Adithya, terimakasih atas pertanyaannya.
Maaf.. sebelum terlanjur, andai diperkenankan memberi saran, mohon menjauhkan diri dari rokok, ya demi kesehatan Kakak dan lingkungan sekitar Kakak. Itu, andai Kakak mencintai hidup dan kehidupan ini. Tentang kopi, saran saya, sesekali aja, ya. Tidak ideal bagi kesehatan bila dibiasakan mengkonsumsinya secara rutin sejak usia dini.

Silakan mencari bahan referensi soal rokok serta kopi pada ragam media. Saya siap mendiskusikannya secara pribadi dengan Kakak.

Oya, terkait keluhan gigi yang tumbuh bertumpuk, apakah pernah dikonsultasikan dan diperiksakan secara langsung ke dokter gigi sebelum ini? Andai belum, saran saya, segeralah ditindaklanjuti. Kunjungilah dokter gigi yang berkompeten/ahli mengatur posisi gigi-geligi (seorang Orthodontist), agar kondisi serta posisi gigi-geligi termasuk rahang Kakak dapat diperiksa dengan teliti oleh Beliau.

Bahwa gigi tumbuh bertumpuk tidak mengindikasikan bahwa gigi pasti akan dicabut, Kak. Karena pencabutan gigi dalam proses pengaturan posisi gigi-geligi hanya dilakukan terkait kebutuhan ruang bagi pengaturan gigi-geligi pada lengkung idealnya di rahang kita.

Dan andaipun memang memerlukan pencabutan gigi, maka sang dokterlah yang akan menghitung , menimbang dan memilih , gigi manakah yang nantikan akan dicabut. Umumnya pencabutan dilakukan terhadap gigi geraham kecil. Bukan gigi depan. Terlebih rahang atas. Kecuali dalam kondisi anomali khusus tertentu.

Pencabutan gigi dilakukan setelah sang dokter melakukan pemeriksaan secara teliti, serta ..insya Allah dilakukan sesuai prosedur kedokteran gigi, sehingga menghindari semua kemungkinan terjadinya komplikasi.

Kak Adithya yang baik, keterkaitan gigi dengan setiap organ yang terletak di sekitarnya bahkan dengan seluruh organ tubuh kita sudah pasti ada. Karena tidak ada satupun sel hidup yang berdiri sendiri dalam tubuh kita. Semua saling terkait. Tetapi hubungan langsung (by pass) antara gigi dengan organ mata tidak ada. Kecuali pada kasus infeksi sangat hebat salah satu di antaranya, yang dalam prosesnya hingga melibatkan yang lain secara langsung.

Dan, khusus gigi, pencabutan dilakukan hanya dalam batasan kondisi yang aman secara medis. Karena bila dalam kondisi sedang infeksi berat, dan pencabutan gigi dilakukan tanpa terlebih dahulu diupayakan tindakan antisipasi penyebaran infeksi, maka penyebaran infeksi sulit dihindarkan.  Bisa berimbas ke kesehatan seluruh tubuh. Itulah mengapa bila gigi dan jaringan pendukung sang gigi sedang dalam kondisi infeksi , maka biasanya dokter akan memberikan resep obat terlebih dahulu sebelum tindakan pencabutan dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi tubuh, Kak..

Mohon tidak terlampau khawatir, ya Kak.. Satu hal lagi, doakan pula, agar sang dokter dan semua petugas dapat menjalankan tanggung jawabnya sebaik mungkin  serta semuanya berjalan lancar.
Demikianlah, Kak.. semoga bermanfaat. Salam sehat, ya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini