TRIBUNNEWS.COMĀ - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan Pembaca
Dear dokter Anastasia,
Saya Dessy, berusia 20 tahun.
Saya mau menanyakan perihal gigi geraham saya yang bolong. Saya sudah ke puskesmas untuk ditambal. Setelah diperiksa ternyata harus ditambal sementara, untuk lalu seminggu kemudian baru balik.
Saya balik 4 hari kemudian. Dan saat diperiksa gigi digetok. Saat itu saya tidak merasakan sakit/ngilu. Maka lalu ditambal permanen.
Setelah di tambal, selang beberapa jam kemudian saya merasakan ngilu dan sakit gigi pada bagian tersebut. Lalu saya minum obat mefinal dan amoxicillin 500mg.
Tetapi, saya kemudian mengalami reaksi alergi seperti bentol/sembab pada mata. Padahal dulusa ya tidak pernah alergi dengan obat ini. Rasa ngilu pun sedikit berkurang.
Dengan kejadian ini apakah saya tidak boleh mengkonsumsi obat ini lagi, Dok? Apa yang terjadi dengan gigi saya, mengapa setelah ditambal malah sakit gigi?
Dan saya merasa dinding mulut kanan dekat tambalan sedikit terasa tebal. Ada apa, yah Dok? Apa solusinya. Terimakasih.. (Dessy, 20 tahun)
Jawaban:
Dear Kak Dessy, terimakasih atas pertanyaannya.
Pertanyaan pertama saya, siapakah yang meresepkan kedua jenis obat tersebut? Apakah obat diresepkan oleh dokter gigi? Kapan diresepkan? Apakah setelah ada keluhan nyeri gigi pasca penambalan, ataukah jauh sebelumnya?
Seyogyanya obat hanya dikonsumsi bila diresepkan oleh dokter, dan merupakan resep terakhir yang diberikan. Kecuali andai ada informasi ijin pengulangan resep tersebut yang seharusnya juga dicantumkan secara tertulis pada lembaran resep obat dimaksud.