TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan Pembaca
Dear Dokter Anastasia,
Seminggu yang lalu saya menambal gigi seri depan atas saya, pada bagian dalamnya, di puskesmas, karena kalau tertawa kelihatan hitam. Sebelum di tambal saya tidak pernah merasa linu. Tapi setelah ditambal kalau minum air es terasa linu sampai hampir ke seluruh gigi, dan sering tiba-tiba linu padahal saya tidak sedang makan atau minum.
Sebelum ditambal gigi dibersihkan dulu karena sudah hitam. Saat dibersihkan itu saya merasa linu. Lalu langsung ditambal permanen.
Yang saya tanyakan, apa penyebab rasa linu yang muncul pada gigi saya, Dok? Adakah obatnya? Apakah saya harus kembali ke dokter yang menambal untuk menanyakan masalah saya? Saya mohon bantuannya. Terimakasih.
(Lia, 33 tahun)
Jawaban:
Dear Ibu Lia, terimakasih atas pertanyaan Ibu.
Secara umum, munculnya sensasi rasa linu saat makan-minum es, terlebih kemunculannya secara spontan merupakan salah satu indikasi sensitifitas bagian pulpa gigi yang diantaranya berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah yang cukup peka.
Secara prosedural, ada standard operasional penatalaksanaan proses penambalan gigi, Ibu.. Saya kira, yang diberikan pada Ibu seyogyanya telah sesuai dan terbaik berdasarkan indikasi serta ketersediaan sarana-prasarana serta kompetensi sang dokter di puskesmas.
Meski demikian, terdapat beberapa kemungkinan yang bisa saja mencetuskan kemunculan keluhan Ibu tersebut. Apakah dicetuskan oleh prosedur penambalanannya (oleh pemilihan serta sifat bahan tambalan permanennya, pilihan tehnik penambalannya, termasuk peralatan yang digunakan), maupun hal lainnya.
Saya belum dapat menjelaskan detail kemungkinan pencetusnya secara jelas karena saya belum tahu diagnose kondisi anomali sang gigi, kondisi fisik sang gigi sebelum dan sesudah ditambal secara langsung, jenis bahan tambalan yang digunakan, serta detail tahapan/prosedur penambalan yang telah dilakukan.
Saya kira, sebaiknya Ibu kembali berkonsultasi pada sang dokter. Insya Allah Beliau akan memberikan penjelasan yang sesuai, serta bila diperlukan akan melakukan tindakan lain yang sesuai. Apakah dengan menambal ulang sang gigi maupun tahapan lain. Resep obat hanya diberikan bila memang sesuai indikasinya.
Bila oleh satu dan lain hal Ibu tidak dapat melanjutkan perawatan pada sang dokter gigi pertama, silakan memilih dokter gigi berkompeten lain, yea Ibu.. dengan menjelaskan perjalanan anomali sang gigi terlebih dahulu. Andai di dekat lokasi tempat tinggal Ibu ada seorang dokter gigi spesialis konservasi gigi, tentu lebih baik lagi.
Demikianlah, Ibu semoga penjelasan saya bermanfaat dan dapat segera ditindaklanjuti. Mengapa demikian? Karena pada kasus anomali yang sudah melibatkan jaringan pulpa gigi perlu tindakan antisipasi cepat dan tepat. Sepanjang masih memungkinkan, adalah ideal melindungi dan memulihkan vitalitas serta kesehatan jaringan pulpa sang gigi, dibanding membiarkannya hingga terlanjur tidak dapat diselamatkan kembali vitalitasnya.
Salam sehat.